Siti Nurbaya Menteri LHK mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Surabaya dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah.
“Di sini sekarang sudah rapi. Tinggal sistemnya aja. Supaya bersihnya itu reguler, tidak keroyokan. Tapi Surabaya ini memang pelopor dalam hal kebersihan bersama Makassar dan Depok,” ujarnya di Taman Surabaya, Bulak, Senin (27/2/2017).
Menteri mengatakan, persoalan sampah di Indonesia perlu ada pembenahan sistem. Terutama sampah rumah tangga dan pasar tradisional.
“Sampah itu memang selalu ada. Tinggal sistemnya yang harus dibenahi. Karena 72 persen sampah itu sampah rumah tangga dan pasar tradisional,” kata Menteri LHK.
Sedangkan mengenai sampah pantai, Siti Nurbaya yang pada Senin sore mengikuti gladi bersih di pesisir pantai kenjeran itu mengatakan, masih harus dipelajari. Sampah di pantai, menurutnya berkaitan mata angin.
“Kadang sampah yang datang ke pantai ini bukan dari sini. Di Bali contohnya, ketika musim angin barat tiba pada bulan November hingga Januari, sampah yang datang dari Jawa Timur,” katanya.
Besok, Selasa (28/2/2017), di Taman Suroboyo, Menteri LHK bersama Jusuf Kalla Wakil Presiden akan menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017.
Setelah acara bersih-bersih pantai serempak seluruh Indonesia dan acara pemberian penghargaan Bank Sampah terbaik, Siti Nurbaya juga akan meresmikan Pusat Daur Ulang di Jambangan.
Sebelumnya, Joko Widodo Presiden dijadwalkan menghadiri peringatan HPSN 2017 di Taman Surabaya, namun Presiden dipastikan tidak bisa hadir. “Karena waktu saja,” kata Siti Nurbaya.
Kehadiran Jokowi digantikan oleh Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden. Tapi menurut Siti Nurbaya, Presiden sempat menyampaikan bahwa lokasi di Taman Surabaya, Bulak, sangat bagus.
“Waktu saya laporan tentang kegiatan ini, beliau (Jokowi) sudah tahu dengan Pantai Kenjeran dan bilangnya bagus,” kata Menteri Siti Nurbaya.(den/dwi)