Sabtu, 23 November 2024

Maulid Nabi di MAN I Jombang Diisi Bakti Sosial dan Pentas Seni

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Peringatan Maulud Nabi.Besar Muhammad SAW di Madrasah Aliyah Negeri (MAN I) Jombang. Foto: Istimewa

Peringatan Maulud Nabi.Besar Muhammad SAW di Madrasah Aliyah Negeri (MAN I) Jombang, ditandai dengan bakti soal membagi-bagikan nasi kotak untuk masyarakat kurang mampu.

Bakti sosial ini dijadikan agenda tetap bagi MAN I Jombang dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari besar Islam, selain diisi dengan pentas seni dan ceramah agama.

Acara yang berlangsung di gedung MAN I Jombang Jl Wahidin Sudirohusodo, Jombang, Minggu (3/12/2017) melibatkan sekitar 1500 siswa, 1 guru dan tenaga kependidikan.

Erma Rahmawati Kepala MAN I Jombang mengatakan lembaga pendidikan di bawah Kementrian Agama RI yang dipimpinnya itu berupaya mensinergikan pemahaman antara amal bil lisan dan amal bil hal.

Artinya kalau kita menganjurkan orang lain berbuat kebaikan atau amar makruf nahi mungkar, kita harus menjadi orang pertama contoh dari kita anjurkan.

Demikian pula di saat kita berseru supaya membantu orang lain yang terimpa musbah, dan beramal untuk pembangunan mushollah dan menyantuni yatim piatu dan orang miskin, kita juga harus bisa menjadi contoh bagaimana amal bil hal itu,kata alumnus Universitas Negeri Jember.

Karenanya dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad dengan bakti sosial, merupakan implementasi dari kedua sifat amalan tadi.

“Kalau anak didik kita ajarkan tentang kebaikan dan peduli terhadap sesama, tidak mementingkan diri sendiri. Sehingga kalau sudah terjun di masyarakat, benih benih kebaikan yang diajarkan di sekolah dan bimbingan orang tua di rumah bisa menjadi penuntun,” kata Erma.

Nasi kotak yang dibagaikan kepada masyarakat kurang mampu, diakui harganya memang tidak seberapa. Tapi kalau dilihat dari pendidikan karakter mempunyai arti penting.

MAN I oleh masyarakat Jombang dinilai sebagai MAN favorit. Berbagai prestasi dari tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional diraihnya.

Menurut Erma, semua kepala MAN dipacu untuk meningkatkan mutu pendidikan agar MAN bisa sejajar dengan sekolah lain.

Yang menggembirakan MAN tidak lagi menjadi sekolah alternatif atau pelarian, baru daftar ke MAN setelah tidak diterima di sekolah yang diinginkan. MAN sekarang menjadi sekolah pilihan.

Ini bisa dilihat calon siswa yang mendaftar di MAN I dan yang lain terus bertambah. Supaya bisa diterima harus bersaring ketat dengan calon siswa lainnya.

Erma mengakui, kemajuan di lembaga pendidikan Islam tak lepas dari pembenahan yang dilakukan Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama. (jos/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs