Sabtu, 23 November 2024

Maruarar Sirait Serahkan Lukisan Gus Dur Kepada Sinta Nuriyah

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Maruarar Sirait Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) menyerahkan lukisan wajah Gus Dur, dengan latar belakang Merah Putih dan Garuda Pancasila. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sebagai bentuk penghormatan kepada KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang dikenal sebagai pejuang pluralisme, Maruarar Sirait Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) menyerahkan lukisan wajah Gus Dur, dengan latar belakang Merah Putih dan Garuda Pancasila.

Lukisan ini diserahkan langsung kepadai Sinta Nuriyah Istri Gus Dur, dan Yenny Wahid puteri Gus Dur, dalam acara Buka Puasa Bersama yang dilaksanakan DPP TMP dengan tema “Kita Genggam Erat Nilai Demokrasi dan Kebhinbekaan” di kantor DPP TMP, Jalan Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore (22/6/2017). Hadir juga dalam acara ini para cucu Gus Dur.

Dalam sambutannya, Maruarar Sirait memujii Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid yang menjadi pembicara tunggal dalam acara buka puasa bersama ini. Menurut Maruarar, Sinta Nuriyah merupakan sosok pemersatu bangsa, yang membuktikan kesetiannya pada Pancasila bukan semata dalam perkataan melainkan juga dalam perbuataan. Sinta Nuriyah, sebagaimana sang suami Presiden Ke-4 KH Abdurrahman Wahid merupakan, sosok penjaga Pancasila.

“Saya hormat betul kepada Ibu Sinta Ini. Beliau adalah pembela Pancasila lahir dan bathin. Dan ini terlihat dari perkataanya selama ini, juga dalam acara yang beliau selenggarakan. Pergaulannya pun jelas menunjukkan bahwa beliau adalah menjaga Pancasila,” kata Maruarar.

Dia tahu persis posisi Gus Dur dan Sinta Nuriyah dalam menjaga Pancasila sebab keluarga Gus Dur dan keluarga ayahnya yaitu Sabam Sirait sangat dekat.

“Ibu Sinta ini teladan yang sungguh-sungguh. Tidak banyak pemimpin yang menjadi teladan dalam Pancasila yang membuktikannya dalam kehidupan nyata,” ujar Maruarar.

Dalam kesempatan ini, Sinta Nuriyah Wahid, mengajak semua pihak untuk benar-benar mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan yang nyata dan menjaga kebhinekaan

“Bhinneka Tunggal Ika harus ditingkatkan terus di tengah-tengah masyarakat. Karena negara kita sedang terombang ambing karena ada yang menggoyang nilai-nilai Pancasila. Karena itu, saya selalu mengajak peserta dalam setiap acara untuk menyanyikan lagu Indonesia raya,” kata Sinta.

Sinta bercerita sejak 17 tahun lalu ia menggagas sahur bersama dengan kelompok-kelompok yang selama ini termarginalkan. Diantaranya kaum miskin kota dan para pemulung. Dia juga mengajak tokoh-tokoh lintas agama dalam program ini sebagai rasa hormat dan cinta kasih kepada umat Islam sehingga kaum muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik.

“Inilah kebhinnekaan yang kita perjuangkan,” kata Sinta

Dalam kesempatan ini, Sinta mengajak semua pihak untuk menjaga nilai-nilai Pancasila. Diantaranya adalah Persatuan Indonesia.

“Buka bersama di TMP ini merupakan bukti nyata Persatuan Indonesia,” ujar Shinta.

Selain sekitar 800 yang hadir dan sekitar 120 anak yatim yang mendapat santunan dan bantuan, hadir juga sejumlah pimpinan gerakan mahasiswa yang memeriahkan acara. Diantaranya adalah Kartika Nur Rakhman Ketua Umum KAMMI, Mulyadi M Tamsir Ketua Umum PB HMI, Pius Brio Sekjen GMNI, Sahat Martin Philip Sinurat Ketua Umum GMKI, Angelius Wake Kako Ketua Umum PMKRI, Sugiartana Ketua Umum Presidium Pusat HIKMAHBUDHI, perwakilan DPP KMHDI serta perwakilan DPP IMM.‎

Hadir juga pimpinan Garda Pemuda Nasdem, Banser Ansor dan Gema Hanura. Juga hadir Bahlil Lahadalia Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indoneesia (HIPMI) dan Arteria Dahlan dan Sukur Nababan keduanya anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.(faz/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs