
Empat mahasiswa Fakultas farmasi Universitas Airlangga menciptakan Bedak Tabur Multipurpose (Beta-TIP) berbahan dasar kandungan fenol dari daun sirih, kemangi, serai, dan daun beluntas (luntas).
Beta-TIP merupakan bedak yang dapat mengatasi penyakit kulit secara all in one, yakni baik sebagai bedak tabur, masker alami, hingga deodoran.
Penemuan ini juga diapresiasi Dirjen Dikti dengan memberikan dana pengembangan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKMK) tahun 2016. Keempat mahasiswa FF UNAIR itu adalah Danik Mahfirotul H (Ketua), Risqy Sobriya A, Lisa Tri A, dan Annita Putri.
Saat ini produk Beta-TIP (Bedak Tabur Multipurpose) ini masih dalam tahap pengurusan registrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa menjadi kosmetik yang dapat dijual bebas di pasaran.
Danik Mahfirotul, Ketua kelompok PKM, mengatakan latar belakang inovasi ini dilakukan karena penyakit kulit masih menjadi salah satu penyakit yang memiliki prevalensi tinggi di negara tropis, seperti di Indonesia.
Sebab tingkat suhu udara rata-rata yang tinggi hingga mencapai diatas 30 derajat mengakibatkan banyak menimbulkan berbagai kelainan pada kulit seperti, gatal-gatal, ruam, biang keringat serta keluhan bau badan.
Tahun 2011 saja, penyakit kulit dan jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit se-Indonesia, yakni 192.414 jumlah kunjungan dengan 48.576 kasus baru (Kemenkes, 2012).
Penyakit kulit di Indonesia umumnya lebih banyak disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit, dan penyakit dasar alergi. (fik)