Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meloloskan satu mahasiswanya mewakili Indonesia dalam Student Energy Summit di Merida, Mexico. Muhammad Irsan Agustian, mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS.
Irsan sapaan Muhammad Irsan Agustian mengaku, dirinya mengetahui kegiatan ini sejak dua tahun lalu saat diadakan di Bali.
“Dulu teman saya dari universitas lain mengikuti event terbesar untuk mahasiswa se-dunia itu,” terang Irsan. Karena hal itu, Irsan bertekad untuk mengikuti acara tersebut.
Irsan adalah penerima beasiswa dari perusahaan Total pada periode 2015/2016. Sehingga ia mendapatkan newsletter setiap bulannya.
“Ketika Total mengirimkan newsletter yang menginformasikan program My Total Campus Challenge, saya pun langsung tertarik untuk ikut,” kata Irsan.
Pemenang dari kegiatan My Total Campus Challenge tersebut mendapatkan bantuan berupa sponsor dari pihak Total. Lewat lomba tersebut, Irsan pun menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mendapatkan bantuan dari Total untuk mengikuti kegiatan Student Energy Summit mendatang.
Sebelum lolos ditunjuk mewakili Indonesia, Irsan wajib mengikuti beberapa tahapan seleksi. Tahap pertama, harus masuk dalam sembilan besar dari seluruh peserta di dunia yang berjumlah 400 peserta.
Kemudian dari sembilan besar tersebut hanya diambil satu perserta yang paling banyak mendapatkan votes dari foto atau video yang ditampilkan.
“Lomba ini sebenarnya sederhana, hanya upload foto atau video berdurasi sepuluh detik yang bertemakan renewable energy yang diimplementasikan di kampus,” tambah Irsan.
Irsan sendiri mengambil tema elecrtic vehicle yang terdiri dari bus listrik, mobil listrik, dan juga motor listrik yang ada di kampus ITS. “Tujuan saya ingin memperkenalkan pada masyarakat bahwasannya kampus ITS juga memiliki teknologi semacam ini,” kata Irsan.
Irsan sempat mengalami kendala ketika pengambilan voting. “Sebelumnya pengambilan voting ini sempat ditutup secara tiba-tiba, lalu saya mengonfirmasi penutupan yang belum sesuai waktu yang ditetapkan itu,” tegas Irsan.
Berkat kegigihannya, akhirnya pihak panitia memberi waktu tambahan 1×24 jam. Perpanjangan waktu itu pun digunakan dengan sebaik mungkin oleh Irsan untuk mendapatkan vote yang lebih banyak. “Alhamdulillah saya bisa unggul sekitar 400-an suara dari pesaing terdekat,” kata Irsan.
Pada Student Energy Summit, ada sekitar 700 mahasiswa dari seluruh dunia yang akan membahas energi secara keseluruhan. Baik energy yang konvensional maupun terbaharukan. Pembahasannya dilakukan melalui diskusi, seminar, dan juga studi kasus.
“Untuk studi kasus, satu timnya terdiri dari tiga mahasiswa yang dipilih secara acak oleh panitia,” ujar Irsan.
Sebelum mengikuti Student Energy Summit, Irsan sendiri pernah mengikuti kegiatan internasional yang lain. Di antaranya lomba poster di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Oil Rig Design di Universiti Teknologi Mara ITM Malaysia, serta pernah mengikuti konferensi Society of Petroleum Engineer Filipina.
Irsan berharap mahasiswa ITS bisa memperbanyak pergaulan dengan orang-orang di luar kampus. “Karena persaingan sebenarnya sangat luas di luar sana,” terang Irsan.
Menurutnya, mahasiswa ITS harus mengikuti banyak kegiatan yang ditawarkan oleh perusahaan ataupun organisasi yang dapat menambah ilmu dan juga networking.
“Banyak sekali kesempatan, tinggal bagaimana kita, mahasiswa, dapat mengambil kesempatan itu dengan membagi waktu yang kita punya,” pungkas Irsan, Rabu (18/1/2017).(tok/dwi)