Alex Mawarta: Publik Harus Optimis dengan Pimpinan KPK yang Baru
Jumat, 22 November 2024 | 20:21 WIB
Pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMAN 1 Surabaya, mulai Senin (17/7/2017) tidak sekedar mengajak siswa baru mengenali lingkungan seklah, tetapi juga diajak bakti sosial. Sebagai bagian membina empati terhadap sesama.
“Kami memang agendakan kegiatan bakti sosial. Nanti pada bagian akhir kegiatan MPLS tahun ini, kami akan ajak siswa baru khususnya untuk mengikuti bakti sosial di Liponsos, Keputih. Ini bagian dari membina rasa empati terhadap sesama,” terang Yohanes Mardijono Kepala SMAN1 Surabaya.
Pengenalan pada lingkungan sekolah, mulai dari berbagai sarana dan prasarana sekolah dijadwalkan memang menjadi bagian dari pelaksanaan MPLS di SMAN 1 Surabaya. “Paling tidak siswa baru, tahu dimana ruang guru, BP bahkan sampai ke toilet,” kata Yohanes Mardijono.
Hari pertama, diwarnai dengan upacara yang diikuti seluruh siswa baru bersama dengan pantia dan guru-guru. Dilanjutkan pemberian materi tentang proses belajar dimasing-masing kelas, juga didatangkan sejumlah tamu untuk memberikan pembekalan kepada siswa baru.
“Hari ini kami datangkan perwakilan satu diantara bank swasta nasional. Mereka kami harapkan bisa menumbuhkan sikap hemat dan keinginan untuk rajin menabung dikalangan siswa. Ini penting dilakukan, dan siswa perlu diajak hidup hemat,” ujar Yohanes.
Sederet kegiatan lainnya, yang digelar dalam rangkaian MPLS untuk siswa baru diakui Yohanes melibatkan banyak pihak. Termasuk melibatkan alumni SMAN 1 Surabaya untuk mengisi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa baru.
“Kami juga akan menggelar penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba. Kami bekerjasama dengan alumni yang menggandeng BNN Kota Surabaya. Demikian juga dengan motivasi, kami memang melibatkan alumni untuk ikut mengisi aktiftas MPLS di sekolah kami,” tutur Yohanes.
Tetapi yang terpenting dari seluruh aktivitas selama pelaksanaan MPLS, papar Yohanes adalah tidak adanya kekerasan dalam bentuk apapun saat pelaksanaan MPLS. “Fisik maupun sekedar lisan. Tidak boleh ada kekerasan,” tegas Yohanes.(tok/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
