Jumat, 22 November 2024

MAKI Gelar Sayembara Berhadiah Uang bagi Pemberi Info Keberadaan Setya Novanto

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Desain Grafis: suarasurabaya.net

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (15/11/2017) kemarin mulai berupaya menangkap Setya Novanto Ketua DPR RI yang berstatus tersangka korupsi proyek KTP Elektronik.

Tapi, penindakan hukum komisi antirasuah itu belum membuahkan hasil karena Novanto sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Untuk membantu KPK, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menggelar sayembara berhadiah uang Rp10 juta, buat masyarakat yang memberikan informasi akurat soal keberadaan Novanto.

“Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Setya Novanto kepada KPK atau Kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya sehingga KPK dapat melakukan penangkapan, maka Saya akan memberikan hadiah kepadanya uang sejumlah Rp10 juta,” kata Boyamin Saiman Koordinator MAKI melalui pesan singkat, Kamis (16/11/2017).

Boyamin menambahkan, uang hadiah itu sudah disiapkan dalam rekening khusus. Bahkan, dia sudah menyiapkan surat kuasa kepada orang yang berhak menerima hadiah.

Mulai besok, Boyamin akan mengumumkan rekening tersebut kepada khalayak untuk memberikan kesempatan kepada pihak lain apabila mau menambah jumlah hadiahnya.

“Kalau isi rekening tersebut bertambah, berapa pun akan menjadi hak penerima hadiah. Hadiah hanya berlaku bagi satu orang atau satu kelompok yang memang informasinya valid sehingga KPK bisa menangkap Setya Novanto,” paparnya.

Pengumuman ini, kata Boyamin merupakan bukti valid untuk masyarakat yang berhak menerima hadiah mengajukan klaim.

Seperti diketahui, Rabu (15/11/2017) malam melakukan upaya penangkapan Setya Novanto Ketua DPR RI tersangka kasus korupsi KTP Elektronik.

Penindakan hukum itu dilakukan karena Novanto secara terang-terangan menolak memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa baik sebagai saksi mau pun tersangka.

Pimpinan KPK sudah menerbitkan Surat Perintah Penangkapan Setya Novanto yang sudah lebih dari tiga kali mengabaikan panggilan KPK.

Sampai sekarang, Tim KPK masih berupaya mencari keberadaan Novanto. KPK juga mengimbau supaya Novanto mau kooperatif dengan menyerahkan diri. (rid/dwi/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs