Minggu, 24 November 2024

Linimasa Card Game Belajar Sejarah dan Interaksi Sosial

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Permainan sederhana Linimasa Card game untuk belajar sejarah Indonesia dan interaksi sosial. Foto: Humas Ubaya

Terinspirasi puteranya yang kesulitan belajar menghafal pelajaran sejarah serta mendapat nilai jelek, Adhicipta Raharja Wirawan, S.E., M.A., Ak., Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya ciptakan Linimasa Card Game.

Linimasa adalah permainan kartu dengan konsep pelajaran sejarah Indonesia, terutama tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Saat masih berbentuk prototype kartu yang sederhana, Linimasa digunakan sebagai media penelitian bagi teman Adhicipta yang berprofesi sebagai guru SD.

Kartu ini sudah terbukti meningkatkan prestasi siswa setelah diuji coba pada sebuah sekolah dasar. Pada penelitian itu dua kelas 5, satu diantaranya belajar sejarah dengan menggunakan metode kartu Linimasa Card Game. Kelas yang lain belajar secara konvensional.

“Permainan Linimasa ini sebenarnya bisa digunakan dan dimainkan oleh siapa saja. Tidak terbatas pada anak-anak. Permainan akan menjadi lengkap jika orang tua bisa bermain bersama anak-anak dirumah atau dimanapun sebagai bahan pembelajaran,” terang Adhicipta Raharja Wirawan.

Kartu Linimasa terdiri dari 20 kartu tokoh dan 20 kartu peristiwa dan bisa dimainkan oleh satu sampai empat orang. Pada kartu tokoh, terdapat gambar tokoh dan penjelasan singkat keterkaitan tokoh dengan peristiwa yang dicetak tebal.

Kata-kata peristiwa yang dicetak tebal itu, lanjut Adhicipta nantinya akan dicocokkan dengan kartu peristiwa. Kartu peristiwa memiliki 2 sisi, sisi pertama gambar dan nama peristiwa dengan tanda tanya pada kotak tahun. Pada sisi kedua, terdapat gambar, penjelasan singkat dengan jawaban tahun terjadinya peristiwa.

Satu kartu peristiwa dibuka di awal permainan sebagai patokan. Masing-masing pemain memegang beberapa kartu tokoh kemudian kartu peristiwa dibuka satu demi satu, lalu mereka diminta menebak urutan peristiwa dan disusun secara linear.

Pemain juga harus mencocokkan peristiwa dengan tokoh-tokoh yang terkait. Jika pemain salah menebak tahun peristiwa, maka pemain harus mengambil satu kartu tokoh lagi, pemain yang lebih cepat menghabiskan kartu tokoh adalah pemenangnya.

Sementara itu, Linimasa adalah gabungan kata Lini yang berarti garis dan Masa berarti waktu. Karena cara permainanya menentukan waktu peristiwa terjadi maka diberi nama Linimasa.

Dibantu Alvin Henanda sebagai ilustrator, Adhi merencanakan beberapa seri Linimasa lainnya seperti Kerajaan Indonesia, musik, flora dan fauna. Selain sebagai media pembelajaran, permainan yang pembuatannya kurang lebih 2 tahun ini diharapkan meningkatkan interaksi antar pemain.

“Kami berharap permainan ini jadi sarana pembelajaran dan juga dapat meningkatkan interaksi sosial para pemain. Mengingat saat ini interaksi sosial masyarakat sudah mulai berkurang,” pungkas Adhi pada suarasurabaya.net, Rabu (29/3/2017).(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs