
Lima senior alumni Universitas Airlangga Unair yang saat ini menjabat sebagai pejabat tinggi negara akan didapuk menjadi Dewan Pertimbangan Ikatan Alumni (IKA) Unair periode 2017 – 2021.
Haryanto Basoeni, Ketua IKA Unair, Jumat (12/5/2017) mengatakan, ke lima tokoh tersebut adalah Prof Dr Hatta Ali, Ketua Mahkamah Agung; Ignatius Jonan, Menteri ESDM; Prof Dr Muhadjir Effendy, Mendikbud; Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial dan Dr. H. Asman Abnur, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Mereka sudah kami hubungi satu persatu dan bersedia untuk memperkuat kepengurusan IKA Unair periode 2017-2021,” kata Haryanto Basoeni.
Haryanto berharap, dengan kehadiran kelima tokoh yang kini menjadi pejabat tinggi negara dapat memacu dan mendorong kepengurusan IKA Unair lebih bersinergi dan mampu membawa dampak baik bagi kampus dan perkembangan negara.
“Mereka ini juga bisa dijadikan contoh adik-adik kita yang kini masih menempuh pendidikan di Unair agar lebih tekun belajar dan berkarya,” ujarnya.
Sementara itu, selain lima pejabat tinggi negara; beberapa tokoh juga terdaftar sebagai Dewan Pertimbangan diantaranya Soekarwo Gubernur Jawa Timur; serta pengusaha Chairul Tanjung. Selain itu juga ada nama Jampidsus Arminsyah; Taifikkurachman Saleh, dan Brigjen TNI Soebagio.
Sementara untuk nama wakil ketua ada nama Akmal Boedianto. Sedangkan Sekjen diduduki M Budi Widajanto dengan bendahara umum dipegang Edi Utomo.
Kepengurusan IKA Unair periode 2017-2021 sendiri akan dikukuhkan pada 20 Mei mendatang. “Sebelum deadline 30 hari, tim formatur sudah bisa menyusun kepengurusan lengkap. Total pengurus melebihi 100 orang. Gemuk karena ada 10 departemen, pada kabinet lalu hanya 5 departemen,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Dr Mohammad Nasih, Rektor Unair mengatakan IKA Unair periode 2017-2021 diharapkan mampu fokus pada pendataan anggota dan perluasan jaringan antaralumni, termasuk yang ada di luar negeri.
“Kami berharap jaringan segera diperluas, misalnya segera membentuk kepengurusan IKA Unair di Malaysia, Jepang, serta beberapa negara lain termasuk di Eropa,” kata Nasih. (fik/ipg)