Sebanyak 28 mahasiswa Fakultas Hukum Lingkungan Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya, Selasa (17/1/2017) mengunjungi Rumah Air Surabaya, belajar tentang distribusi air untuk masyarakat Kota Surabaya.
Rumah Air Surabaya berada di kawasan Jl. Basuki Rachmad atau tepatnya di kantor PDAM Surabaya, dan para mahasiswa mendapatkan penjelasan bagaimana air dari sungai diproses kemudian didistribusikan kepada masyarakat pelanggan.
Sebelumnya rombongan para mahasiswa ini sudah meninjau instalasi penjernihan air di kawasan Karangpilang yang memang merupakan satu di antara instalasi penjernihan air yang dikelola dan dimiliki PDAM Surabaya.
“Kami berharap para mahasiswa ini mengetahui dan langsung melihat bagaimana proses penjernihan air termasuk bagaimana didistribusikan kepada masyarakat pelanggannya. Sebelumnya kami sudah menihat di instalasi air Karangpilang,” kata Sari Mandiyana dosen pendamping.
Dengan langsung melihat sendiri bagaimana proses penjernihan air dilakukan, lanjut Sari, para mahasiswa setidaknya punya pengalaman dan pengetahuan tentang kualitas air sebagai bahan baku air minum yang diproduksi oleh PDAM Surabaya.
“Kalau ada perusakan lingkungan yang asalnya dari pabrik atau industri misalnya, maka hal itu akan membuat kualitas baku air menjadi buruk. Pengetahuan ini juga harus dipahami oleh masyarakat luas, dan para mahasiswa punya tanggung jawab untuk melakukan edukasi,” ujar Sari.
Sementara itu ditambahkan Sayyid M. Iqbal Sekretaris Perusahaan (Sekper) PDAM Surya Sembada Surabaya, bahwa dengan mengunjungi Rumah Air, maka masyarakat akan memperoleh pengetahuan tentang air yang diproduksi sejak zaman Belanda hingga saat ini.
“Di Rumah Air Surabaya, pengunjung diajak melewati sebuah lorong waktu yang bercerita tentang produksi air sejak dari zaman Belanda hingga saat ini. Kami berharap keberadaan Rumah Air ini diminati masyarakat luas, terkait pengetahuan tentang produksi air,” kata Sayyid M. Iqbal kepada wartawan, Selasa (17/1/2017).(tok/ipg)