Peringatan malam pergantian tahun 2017 ke 2018 Minggu (31/12/2017) malam nanti yang digelar Pemerintah Provinsi Jatim akan ditandai dengan pemukulan rebana oleh peserta Dzikir dan Doa Bersama di depan Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan.
Benny Sampirwanto Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim menjelaskan, ada sebanyak 5.000 anggota Ikatan Seni Hadrah Indonesia Ishari dari beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang mempersembahkan selawatan di acara yang akan dimulai pukul 20.00 WIB ini.
Acara bertajuk Dzikir dan Doa Bersama Atas Perjalanan dan Berakhirnya Tahun 2017 dan menyongsong Tahun 2018 ini akan diawali kegiatan sholawatan dari Grup Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) dari beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur.
Acara pokok baru akan dimulai pukul 23.00 WIB diikuti oleh Soekarwo Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf Wakil Gubernur, dan para undangan VIP dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Forkopimda Plus.
Dijadwalkan hadir: Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jatim; Kapolda Jatim; Pangdam V Brawijaya; Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim; Pangarmatim; juga Ketua MUI serta Ketua PW Muhammadiyah dan PWNU Jawa Timur.
“Nanti tepat pukul 23.00 WIB, acara pokok dimulai dengan penyerahan rebana oleh Gubernur Jatim kepada pengurus Ishari Jatim, serta penyerahan simbolis bingkisan kepada anak yatim piatu,” ujar Benny, Minggu.
Gubernur Jatim dan beberapa undangan baru akan menyampaikan beberapa patah kata sambutan sekitar pukul 23.15 WIB setelah pembacaan ayat-ayat Alquran.
Kemudian, ada ceramah singkat dan doa bersama Kiai Haji Muhammad Najib Muhammad pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah, Denanyar, Jombang.
“Kiai Haji Abdusshomad Buchori Ketua MUI Jatim juga akan membacakan doa menjelang pergantian tahun,” ujarnya.
Detik-detik pergantian tahun baru tengah malam nanti akan ditandai dengan pemukulan rebana bersama-sama oleh 5 ribu anggota Ishari diikuti seluruh undangan yang hadir.
Meski tanpa pesta kembang api, Benny mengatakan, acara menyongsong pergantian tahun baru 2018 di Jalan Pahlawan akan lebih syahdu dengan dzikir dan doa bersama.
Sekadar mengingatkan, sebelumnya Soekarwo Gubernur Jatim telah mengeluarkan Surat Edaran kepada Bupati dan Wali Kota di Jawa Timur agar tidak menggelar pesta kembang api berbiaya mahal.
Tujuan dari Surat Edaran ini, kata Soekarwo, agar peringatan malam tahun baru tidak menimbulkan keirian. Karena di balik perayaan kembang api berbiaya mahal, masih banyak warga miskin di Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur.(den/iss)