Pemerintah Kota terus berupaya meminimalkan kecelakaan fatal dengan membuat banyak rambu peringatan, speed trap, speed bump, dan jalan berkelok. Langkah tersebut berhasil menurunkan angka kecelakaan setiap tahunnya.
Irvan Wahyu Drajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan bahwa speed trap lebih efektif daripada rambu peringatan. Sehingga banyak masyarakat yang meminta dibuatkan speed trap di jalanan sekitar tempat tinggalnya, misal untuk keselamatan saat menyeberang
“Dulu jumlah kecelakaan di simpang Dr. Soetomo dan Diponegoro Surabaya bisa tujuh kali dalam sebulan. Setelah dipasang speed trap, jumlah itu menurun. Kita lebih sayang nyawa daripada shockbreake,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (13/12/2017).
Selain itu, Dinas Perhubungan Kota Surabaya juga akan mengembangkan aplikasi. Sehingga saat ada pengendara yang melanggar batas kecepatan, sudah ada petugas yang akan menghadang dan menunjukkan videonya.(iss/rst)