Sigit Setyawan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo mengatakan, ada tiga proyek jalan yang menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021.
Ketiga jalan itu adalah Jalan Frontage Road (FR) Waru-Buduran sepanjang 9,2 kilometer; Jalan Lingkar Timur sepanjang 8,8 kilometer; dan Jalan Lingkar Barat sepanjang 5 kilometer.
Ketiganya adalah proyek jalan untuk mengurai kemacetan di Sidoarjo, dan telah direncanakan sejak lama. Tapi pembangunan jalan ini tak kunjung tuntas.
FR Waru-Buduran, misalnya. Dari 9,2 kilometer jalan yang direncanakan, baru 2,5 kilometer yang telah dikerjakan.
“Kita memang terkendala lahan yang ada di delapan desa. Baru satu yang sudah dibayar, di Desa Sawotratap. Lainnya menyusul. Tapi ini terkendala anggaran,” kata Sigit ditemui di kantornya, Senin (24/7/2017).
Demikian halnya pengerjaan fisik. Sigit mengungkapkan, sebenarnya ada lahan milik TNI AL yang sudah dihibahkan ke Pemkab Sidoarjo dan siap dikerjakan, tapi sekali lagi, terkendala anggaran.
Proyek pelebaran Jalan Lingkar Timur sepanjang 8,8 kilometer, yang mana jalan harus dilebarkan dari dua lajur menjadi 4 lajur, juga belum tuntas. Dinas PUPR Sidoarjo, per tahun hanya mendapat anggaran Rp5 miliar untuk proyek ini.
Sejumlah anggaran per tahun itu, kata Sigit, hanya cukup untuk mengerjakan pelebaran jalan Lingkar Timur sepanjang 300 meter. Karena inilah, proyek ini tak segera tuntas.
Lain Lingkar Timur lain pula kendala di Jalan Lingkar Barat. Khusus jalan sepanjang lima kilometer ini, diperlukan sebuah flyover di atas perlintasan KA di Jalan Sumokali, di sekitar perumahan Gading Fajar II.
“Biaya untuk flyover ini cukup besar. Karena itu, kemarin kami sudah mengajukan bantuan dana ke Kementerian PUPR, tapi belum ada jawaban,” ujarnya.
Masalahnya adalah dukungan anggaran. Dinas PUPR, kata Sigit sebenarnya sudah mengajukan tambahan anggaran untuk pengerjaan jalan ini ke Tim Anggaran, tapi belum mendapatkan respons yang positif.
Sekadar diketahui, terjadi penurunan anggaran untuk pembangunan dan perawatan jalan di Sidoarjo selama tiga tahun terakhir.
Pada 2015 lalu, anggaran untuk jalan sebesar Rp389 miliar, lalu menurun menjadi Rp231 miliar pada 2016. Sedangkan dari total Rp446 miliar anggaran untuk Dinas PUPR (gabungan tiga dinas sebelumnya) di APBD 2017, anggaran khusus jalan menjadi hanya Rp160 miliar.
Meski demikian, Sigit mengakui, anggaran PUPR itu tidak termasuk untuk pembebasan lahan. “Sekarang sudah ada bagiannya sendiri untuk pembebasan lahan. Tapi pembebasan lahan ini tidak seberapa, hanya butuh sekitar Rp11 miliar,” katanya.(den/ipg/rst)