Kronologi Insiden Outbond Karyawan Versi PT PJB

Muhammad Bardan, Sekretaris PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) PLN menjelaskan kegiatan Leadership Manajemen Training (LMT) yang digelarnya, pesertanya ada 25 orang karyawan (bukan 24), dan Kamis (20/4/2017) malam tiba Bumi Perkemahan Kakek Bodo Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Setelah itu baru keesokan harinya, pada Jumat (21/4/2017) pagi melakukan kegiatan LMT, untuk mengetahui dan mengukur karyawan yang ingin jabatannya naik. Baru, sekitar pukul 15.00 WIB, kegiatan dihentikan, karena bersamaan dengan waktunya untuk coffee break dan ishoma (istirahat, sholat, makan).

Diwaktu itu juga, bersamaan dengan turun hujan yang cukup deras dengan disertai petir, sekitar lokasi kegiatan outbond. Petir yang begitu cepat langsung menyambar pohon yang dekat dengan tenda coffee break.

“Posisi korban dekat dengan pohon sekitar lima meter, tapi petir itu seperti gelombang medan magnet mengenai mengenai almarhummah (Marina Satya Anggraini),” kata Muhammad Bardan, Sabtu (22/4/2017).

Selain Marina Satya Anggraini, ada enam korban lainnya yakni Kukuh, Arsinta, Backtiar, Nurrony, dan Fiski dan Nita. Namun, untuk enam korban tersebut hanya mengalami luka ringan, dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Waru, Kabupaten Sidoarjo.

“Kemungkinan, sore ini atau besok, mereka itu diperbolehkan pulang. Karena, dari keterangan dokter, hanya luka ringan saja,” ujar dia.

Perlu diketahui, ada 25 orang peserta outbound dari karyawan PT PJB PLN berteduh dalam tenda dekat pohon. Di saat berlangsungnya kegiatan, sekitar lokasi outbond Bumi Perkemahan Kakek Bodo Kecamatan Prigen, diguyur hujan deras disertai petir.

Dari kejadian tersebut, ada tujuh orang menjadi korban. Satu orang meninggal, yakni almarhummah Marina Satya Anggraini. Untuk enam orang laiinya mengalami luka, harus harus menjalanai penanganan dan perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga. (bry/bid/iss)