Korea Utara membantah tuduhan Amerika Serikat bahwa mereka menjadi dalang di balik serangan siber ransomware global WannaCry, pada Kamis (21/12/2017) mengatakan Washington ingin membuat mereka terlihat jahat.
Menurut kantor berita Korut, KCNA, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Pyongyang mengatakan tuduhan AS itu “konyol”.
“Seperti yang sudah kami sampaikan dengan jelas di beberapa kesempatan, kami tidak ada hubungannya dengan serangan siber,” kata dia, seperti diberitakan AFP.
Mereka berpendapat Washington memiliki motif “tersembunyi”.
“Langkah ini merupakan provokasi politik oleh AS untuk membujuk masyarakat internasional agar terlibat kontroversi dengan Korea Utara dengan merusak citra negara terhormat dan membuat mereka terlihat jahat,” ujarnya seperti dilansir Antara.
WannaCry merusak sekitar 300.000 komputer di 150 negara pada Mei, meng-enkripsi data pengguna dan meminta tebusan ratusan dolar dari pemiliknya untuk bisa mengembalikan data mereka.
Gedung Putih pekan ini menuduh Pyongyang yang melakukannya, mengikuti jejak sejumlah negara yang terlebih dulu menuduhnya. (ant/dwi)