Selasa, 26 November 2024

Korban Pembunuhan di Cafe Kayoon Dikenal Punya Jiwa Sosial Tinggi

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Widjiastuti adik kandung Mochamad Djohan Arifin alias Ipin, warga Sidosermo Gang Langgar yang menjadi korban pembunuhan di salah satu cafe di Jalan Kayoon. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Widjiastuti adik kandung Mochamad Djohan Arifin alias Ipin, warga Sidosermo Gang Langgar yang menjadi korban pembunuhan di salah satu cafe di Jalan Kayoon sempat tidak percaya bahwa jenazah pria yang ditemukan mengambang di Taman Prestasi beberapa waktu lalu adalah jenazah kakaknya.

Ipin meninggal setelah mengalami penganiayaan oleh empat orang tersangka. Antara lain Farid Maulana dan Ramadhan alias Untung, serta Sunar dan Faikur Rochman alias Pak EK yang masih menjadi daftar pencarian orang (DPO).

Perempuan itu mengatakan, pada hari Ipin keluar dan tidak pulang lagi hingga ditemukan mengambang di Taman Prestasi, keluarganya sempat menyaksikan Ipin bermain dan bercanda dengan kedua anaknya.

Hingga akhirnya keluarganya menerima kabar bahwa korban yang setiap harinya bekerja sebagai seorang koki roti di salah satu bakery di Surabaya itu ditemukan meninggal, mengambang di sungai Taman Prestasi.

“Saya tidak percaya kalau kakak saya itu meninggal dibunuh. Karena, sebelumnya sempat jalan-jalan sama anaknya,” kata Widjiastuti usai melihat rekontruksi pembunuhan kakaknya di Cafe SO Jalan Kayoon, Minggu (15/1/2017).

Menurut dia, kakaknya itu dikenal orang yang baik dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Kini Ipin sudah tiada. Alharhum meninggalkan Lika istrinya bersama Patuh (7) dan Lipi (3) dua anaknya.

Kini istri Ipin bingung, bagaimana cara memenuhi biaya hidup keluarganya sedangkan suaminya yang biasa memberikan nafkah sudah tidak ada.

“Biasanya, setiap bulan apalagi kalau dapat bonus, anak dan istrinya itu sering diajak jalan-jalan. Termasuk keluarganya sendiri,” ujar dia.

Widjiastuti, berharap, para pelaku pembunuhan Arifin, kakaknya dihukum setimpal. “Saya harap orang yang membunuh kakak saya itu dapat hukuman berat,” ujarnya.

Perlu diketahui, jenazah Mochamad Djohan Arifin (38) ditemukan mengapung di sungai Kalimas dekat taman prestasi, Senin (2/1/2017) lalu.

Akhirnya diketahui bahwa Arifin adalah korban penganiayaan oleh pengunjung di Cafe SO di Jalan Kayoon. Dari situ, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan, menangkap tersangka Farid Maulana, dan Ramadhan alias Untung.

Sampai saat ini, polisi masih mengejar Sunar dan Fatkur Rochman alias Pak EK, dua tersangka lainnya menjadi DPO polisi.(bry/den/dwi)

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs