Kompol Agus Bahari Kapolsek Wonokromo mengatakan, korban meninggal dunia yang tertabrak kereta api di perlintasan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya, memiliki ciri-ciri tangan kanan bertato lingkaran bunga.
“Ciri-ciri lainnya, ada tahi lalat di dagu kanan, tinggi badan 155 cm dan berat 60 kg. Kulit sawo matang, mengenakan kaos warna hitam bertuliskan angka 8 dan celana pendek warna hitam. Rambut hitam lurus dan berkumis tipis,” ujar Agus Bahari kepada wartawan, Minggu (13/8/2017).
Kronologi kejadian yang diperoleh polisi, korban tertabrak kereta api Bima (Surabaya-Malang) yang meluncur dari arah Utara ke Selatan. Korban terpental tengkurap ke kubangan lumpur dekat rel kereta. Hingga kini belum diketahui korban berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor.
“Saat ini jenazah korban telah dibawa dari ke RSUD Dr Soetomo Surabaya sambil menunggu pihak keluarga. Korban tidak membawa identitas apapun,” katanya. (bid/iss/rst)