Jumat, 22 November 2024

Korban Kecelakaan Jombang ke Nganjuk Jual Sepeda Motor untuk Melunasi Utang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Yatmirah (90) Ibu angkat Dewi Andarni, memegang foto-foto almarhumah Inez (6), anak sulung Sumarto dan Dewi Andarni. Foto: Denza suarasurabaya.net

Salah satu tujuan Almarhum Sumarto mengajak keluarganya pergi ke Nganjuk, Minggu (9/4/2017) malam, untuk menjual sepeda motor. Uang hasil penjualan itu untuk melunasi utang.

Sepeda motor yang hendak dijual adalah Yamaha Xeon L 5173 XV yang dipakai keluarga itu hingga kecelakaan di kawasan Tapen, Kudu, Jombang, Minggu malam pukul 22.00 WIB.

Sumarto juga bermaksud silaturahmi ke rumah Warjuni, kerabatnya di Desa Gondang, Nganjuk.

Dewi Andarni yang biasa dipanggil Darni, istri Sumarto, sempat mengatakan ini kepada Umi Yuana (38), tetangganya. Umi mengaku sempat mencegah mereka, karena saat itu sudah terlalu malam untuk perjalanan jauh dan situasi sedang gerimis.

“Tadinya mau berangkat setengah delapan, tapi hujan gerimis. Saya sempat ngelarang, enggak usah berangkat sekarang,” ujarnya.

Menunggu hujan reda, mereka pun berangkat sekitar pukul 20.30 WIB malam menyisakan tanda tanya dan kegelisahan di hati Umi.

Umi tampak sangat terpukul. Sambil menangis dia katakan, Darni sempat curhat soal kondisi ekonomi keluarganya yang terbelit utang.

“Katanya, kalau motornya kejual, utangnya bisa dilunasi. Soalnya mereka sudah ke mana-mana, cari uang untuk bayar utang itu,” ujarnya.

Sumarto sehari-hari bekerja di bengkel variasi mobil. Sedangkan Dewi Andarni, ibu rumah tangga yang sedang hamil muda, merawat Inez (6) dan Inayah (4) di rumah.

Saat perjalanan ke Nganjuk di kawasan Tapen, Kudu, Jombang, Sumarto mau menyalip sebuah truk gandeng. Tapi nahas, motor yang hendak dijual itu selip. Mereka terjatuh dan tertabrak truk. Keempatnya meninggal di lokasi.

Ada situasi pilu di rumah duka Jalan Simo Gunung Barat Tol II nomor 66 yang merupakan rumah deret. Yatmirah (90), ibu angkat Darni malah belum tahu bahwa putrinya itu meninggal karena kecelakaan, bahkan setelah jenazah dimakamkan.

Empat jenazah dimakamkan pukul 11.30 WIB di TPU Simo Tambakan. Yatmirah menangis tersedu setelah diberi tahu keluarga dan tetangganya bahwa anak angkatnya, serta keluarganya, telah tiada.(den/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs