Korban gempa bumi terdahsyat delapan dekade terakhir di Meksiko terkonfirmasi menewaskan sedikitnya 61 orang. Gempa berkekuatan 8,1 magnitudo ini meruntuhkan gedung-gedung dan memaksa evakuasi massal di negara bagian Oaxaca dan Chiapas.
Gempa ini berpusat di lepas pantai selatan Kamis malam waktu setempat. Getaran gempa dahsyat ini lebih kuat ketimbang gempa bumi yang terjadi pada 1985 yang saat itu meratakan bagian-bagian Mexico City dan menewaskan ribuan orang. Bahkan gempa kali ini juga dirasakan sampai Asia Tenggara.
Tak hanya di Oaxacan, gempa ini juga berdampak pada Mexico City sampai Guatemala dan El Salvador. Tapi kota Juchitan di Oaxacan adalah yang paling parah terkena guncangan, yang mana gedung balai kota, sebuah hotel, sebuah gereja, sebuah bar dan beberapa gedung lainnya ambruk.
Dalia Vasquez, koki berusia 55 tahun, mengaku melihat tim penyelamat menarik jenazah tetangganya dan puteranya dari rumah yang ambruk. Rumahnya sendiri hancur. Dia dan bersama puluhan lainnya berencana tidur di ruangan terbuka. “Kami sekarang tak punya apa-apa. Kami tak punya tabungan,” kata dia, dikutip Antara dari Reuters, Sabtu (9/9/2017).
Enrique Pena Nieto Presiden Meksiko segera meninjau korban gempa di kota itu. Gloria Sanchez Wali kota menyebut peristiwa ini sebagai momen terburuk dalam sejarah Juchitan.
Jesus Mendoza (53) menggambarkan bagaimana ratusan gedung yang ambruk dan remuk oleh gempa. Dia berkata, “Gempa ini brutal, brutal. Seperti monster, seperti kereta yang menabrak atap rumah kita.”
Semua korban tewas berada di tiga negara bagian yang berada dekat dengan episentrum gempa 70 km dari lepas pantai.
Paling sedikit 45 orang tewas di Oaxaca yang kebanyakan warga kota Juchitan, sedangkan di Chiapas 12 orang tewas dan di Tabasco empat orang meninggal dunia. Di Chiapas, ribuan orang mengungsi menyusul ada peringatan tsunami, namun kenyataannya cuma ada gelombang dua meter akibat gempa itu.(den)