Kominfo Sudah Blokir Situs Hampir 780 Ribu

Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika menegaskan, penutupan media online yang dilakukan tidak sekadar penutupan. Melainkan terkait isi atau konten berita yang banyak mengandung provokasi, bohong atau hoax, porno, pelecehan dan penipuan. Sehingga dianggap merugikan masyarakat, bangsa dan negara.

“Kategori macam-macam. Angkanya (yang ditutup) hampir 780 Ribu. Kita itu ingin yang tenang, teduh, dan konten yang baik,” kata Rudiantara dalam diskusi “News or Hoax” bersama Abdul Kharis Almasyhari Ketua Komisi I DPR RI FPKS, dan Yosep Adi Prasetyo Ketua Dewan Pers di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Dia juga mengaku, dengan banyaknya konten berita yang tidak jelas sumbernya itu membuat dirinya capek. “Capek kita dengan berita-berita hoax itu. Ibarat asupan, maka kita harus memberikan asupan yang sehat kepada masyarakat,” ujarnya.

Rudianto sendiri, membantah kalau yang ditutup itu hanya situs Islam, tetapi ada juga situs berlatar belakang lain termasuk situs atau blog dari relawan politik.

“Sekali lagi saya mohon maaf kalau ada yang merasa bahwa ini saudara-saudara saya beragama Islam merasa seolah-olah hanya situs Islam saja yang ditutup, sama sekali tidak ada tujuan itu. Ada juga situs yang berafiliasi dengan agama lain,” kata dia.

Namun, Rudianttara, enggan menyebut situs yang ditutup itu. Alasannya, jika nanti disebutkan bisa menimbulkan masalah besar lainnya yang tidak kunjung selesai.

“Dan saya tidak ingin diadu-adu. Yang kelompok ini mengadukan ini, yang ini mengadukan ini. Saya bilang apa saya jadi wasit atau apa? Saya tidak mau itu. Saya kerja betul-betul ingin fokus dengan melihat konten nya. Selama bertentangan dengan undang-undang ITE, maka akan kami tutup,” ujar Rudiantara.

Rudiantara sendiri mengaku sebagai pemeluk agama Islam dan pengurus Dewan Masjid Indonesia, sehingga tidak mungkin menyudutkan Islam. Yang jelas, selama isi dari situs tersebut bertentangan dengan Undang-Undang ITE, maka akan ditutup. (faz/ bry/ipg)