Sabtu, 23 November 2024

Ketua MUI Jatim Minta Ulama dan Kiai Tak Perlu Resahkan Pendataan oleh Polisi

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Kiai Haji Abdusshomad Buchori dalam Safari Ramadhan Panglima TNI di Lapangan Upacara Kodam V Brawijaya, Jumat (10/6/2016). Foto: Denza/Dok. suarasurabaya.net

Kiai Haji Abdusshomad Buchori Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta seluruh ulama dan kiai, khususnya di Jawa Timur tidak perlu resah terkait pendataan oleh polisi.

Menurutnya, pendataan tersebut hanya untuk ta`aruf, memperkenalkan diri, menjalin silaturahmi.

“Ulama tidak perlu resah, ini tidak ada apa-apa. Pendataan itu untuk bahan silaturahmi, misalnya saat ada kunjungan dari Kapolda dan Kapolri saat di Jawa Timur, itu sangat penting,” kata dia.

“Pendataan itu tujuannya untuk mengetahui nama-namanya saja. Supaya saat membuat atau mengirim undangan ke pondok pesantren atau untuk para kiai itu tidak salah nama dan salah sebut,” ujarnya.

Abdusshomad Buchori juga akan menyampaikan pendapatnya dalam pertemuan di Kabupaten Sampang, Madura. “Kemungkinan tanggal 10 Februari mendatang dan juga dihadiri Kiai Mahruf Amin. Nantinya, kami akan sampaikan ke para ulama dan kiai,” ujar Ketua MUI dua dekade itu.

Perlu diketahui, sebelumnya banyak pihak, mulai dari ulama dan kiai mengeluhkan pendataan kiai di Jombang Jawa Timur.

Irjen. Pol. Machfud Arifin Kapolda Jawa Timur sebelumnya mengungkapkan, maksud pendataan itu hanya ingin menjalin silahturahmi, tidak ada maksud lainnya. Menurutnya, yang harus mendata adalah Kapolres, bukan anak buahnya.

“Harusnya Kapolres lah yang seharusnya melakukannya. Karena dia kan yang tahu tokoh-tokoh sepuh, dan yang mengenal daerahnya” kata Irjen. Pol. Machfud Arifin, Sabtu (5//2017) malam.(bry/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs