Teater Hadir, Sabtu (25/3/2017) dijadwalkan tampil di lobby Hotel Majapahit Surabaya memperingati Earth Hour 2017 dengan menyajikan teater gerak berjudul: Sang Kala. Mengingatkan manusia untuk kembali menggunakan energi yang diberikan oleh segenap alam dan seisinya.
“Sebelum listrik ditemukan. Sebelum peradaban ini menjadi sangat maju, manusia hidp dengan menggunakan seluruh kekuatan yang diberikan oleh alam. Termasuk penggunaan energi yang ada pada alam untuk melanjutkan kehidupan,” terang Heri Prasetyo.
Tetapi, lanjut Heri setelah peradaban kemudian menjadi maju dan terus berkembang, maka manusia menjadi tergantung terhadap banyak hal. “Satu diantaranya manusia menjadi tergantung dengan listrik. Kalau tidak ada listrik maka, berhentilah seluruh aktivitas kehidupannya,” kata Heri.
Padahal, masih kata Heri, listrik dan segala temuan baru yang dulu disebut-sebut mampu memberikan kesempuranaan bagi kehidupan manusia, justru menjadikan manusia kini tergantung dan tidak bisa lepas.
“Ini keliru. Manusia punya kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga alamnya. Tetapi justru kemudian manusia merusak alamnya sendiri. Kebutuhan listrik misalnya, menjadi tidak terkendali dan pada akhirnya hampir setiap pekerjaan manusia ditunjang oleh listrik. Ini perlu disikapi,” ujar Heri.
Lakon Sang Kala yang ditampilkan merespon peringatan Earth Hour 2017 diharapkan mampu mengingatkan siapapun untuk tidak tergantung kepada produk-produk buatan manusia yang pada akhirnya menciptakan ketergantungan.
“Lakon Sang Kala adalah teater gerak, yang mengedepankan gerakan dan sentuhan pada lingkungan disekitarnya. Artinya, jika manusia ada dalam kegelapan maka yang menjadi pemandu utamanya adalah suara, dan sentuhan. Ini yang jadi gerak utamanya,” kata Heri Lentho sapaan Heri Prasetyo.
Sang Kala dijadwalkan tampil di lobby Hotel Majapahit Surabaya sebagai bagian memperingati Earth Hour 2017 yang digelar setiap tahun.(tok/fik)