![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/IMG_5729-170x110.jpg)
Hutomo Mandala Putra, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya (PB), menilai ada penyimpangan dengan kondisi Indonesia sekarang ini.
Contohnya, masalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi masalah di Jakarta. Tapi, di masalah itu juga diikuti para kyai yang ada di Indonesia bahwasannya ada jelek dan baiknya.
Dengan adanya masalah Ahok itu, kata dia, menjadikan umat Islam dari segala elemen bersatu untuk membela kepentingan Islam.
“Disinilah yang seharusnya dipertahankan, bahkan untuk kedepannya Indonesia mayoritas beragama Islam tidak menjadi buruk di negaranya sendiri. Tapi, harus menjadi contoh nakhoda di negaranya, bahkan bisa menjadikan kuasa dan betul-betul yang terbaik untuk rakyatnya,” kata dia.
Tommy mengaku sangat prihatin dengan paham komunisme yang telah bangkit kembali. Tentunya di wilayah Jawa Timur yang selama ini menjadi tolak ukur barometernya. Baik itu mengenai kebangkitan faham komunismenya, karena kejadian di tahun 1948 dan 1965 sangat dirasakan oleh orang tua maupun pendahulu di tahun tersebut karena sangat buruk dan menyakitkan.
Namun nyatanya, masih kata Tommy Suharto, faham ini makin berkembang dan makin bisa menguasai jalannya kenegaraan. Inilah yang harus disadari oleh kita semua, dengan bersatunya umat Islam di Indonesia.
“Diharapkan kedepan umat Islam di Indonesia dan elemen lainnya bisa bergabung menjadikan Indonesia lebih baik dan sejahtera. Karena disini Partai Berkarya harus bisa mengisi kekosongan itu,” ujarnya.
“Kita juga mengharapkan pada ulama dan kyai ikut berperan serta aktif untuk tidak hanya membesarkan nama partainya saja. Tapi, juga menyempatkan diri, pada kadernya untuk memberikan pengetahuan mengenai kondisi keadaan bangsa negara ini,” ujar Putra Presiden RI Kedua.(bry/dwi)