Sabtu, 23 November 2024

Kementerian Perhubungan Sudah Tandai Titik Awal Pembangunan Trem di Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tim Kementerian Perhubungan bersama PT KAI dan Tim Pemkot Surabaya menandai titik awal pembangunan trem di bawah JPO Taman Gantung Jalan Tunjungan, Kamis (8/6/2017) lalu. Foto: Istimewa

Agus Imam Sonhaji Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengatakan, Tim Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT KAI telah menandai (marking) titik awal pengerjaan trem di Jalan Tunjungan.

Penandaan titik awal pembangunan trem ini dilakukan bersama Tim Pemkot Surabaya, Kamis (8/6/2017) lalu, di KM 11+450, yakni 11,45 kilometer dari titik nol trem Surabaya di kawasan Terminal Joyoboyo.

Lokasi titik KM 11+450 itu berada tepat di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Taman Gantung, Jalan Tunjungan. Tim Kemenhub menandai simbol trem di lokasi itu dengan cat semprot putih.

“Pengukuran ini hasil konsultasi dengan mereka (Kemenhub), kami melakukan cek ulang saja. Titik KM 11+450 itu di bawah JPO. Di lokasi itu nanti ada halte trem. Marking ini juga sebagai pesan psikologis: pengerjaan trem akan dimulai,” kata Agus, Selasa (13/6/2017).

Agus mengatakan, angka 11+450 ternyata memiliki pesan filosofis yang sarat historis bagi Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Angka 11 merujuk pada bulan November, sedangkan 45 merujuk pada tahun 1945.

10 November 1945 adalah momentum perjuangan dan keberanian arek-arek Suroboyo melawan penjajah. “Jadi semangatnya itu dimulai di sini (titik 11 +450) di bawah JPO taman gantung Siola,” ujar dia.

Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai persiapan berkaitan pembangunan trem di Jalan Tunjungan. Setelah marking, Pemkot kembali fokus pada penyiapan jalan untuk pengalihan arus lalu lintas.

Dinas PU Bina Marga dan Pematusan tengah melakukan pelebaran jalan Simpang Dukuh. Pembebasan bangunan di kawasan itu telah dilakukan sejak Jumat (9/6/2017) lalu.

Setelah pelebaran Jalan Simpang Dukuh tuntas, kendaraan dari arah Jalan Gemblongan akan dialihkan ke Jalan Genteng Kali, lewat Simpang Dukuh menuju ke Jalan Gubernur Suryo. 

“Tapi masih ada satu jalur untuk kendaraan yang memang tujuannya ke Jalan Tunjungan, misalnya ke Hotel Majapahit. Dishub masih menyiapkan rekayasa lalu lintasnya,” kata Agus.

Pemkot juga segera merapikan Jalan Raya Darmo. Termasuk kemungkinan melakukan pengaturan utilitas. Sebab, di kawasan Darmo ada pipa milik PDAM.

Agus mengatakan, ada dua opsi pengaturan utilitas ini, dengan memindahkan pipa PDAM, atau sekadar diberi penguatan.

“Di DED (detail engineering design)-nya sudah diperhitungkan, kalau enggak dipindah ya dikasih penguatan,” ujarnya.

Menurutnya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya sudah berpesan, target pengerjaan trem mulai tahun ini harus tercapai. Pembiayaan trem senilai Rp2,7 triliun dari APBN. Anggaran yang cair tahun ini Rp 100 miliar.

Pengerjaan proyek trem di Jalan Tunjungan sepanjang 11,45 kilometer adalah loop pertama rute Tunjungan-Terminal Joyoboyo. Loop selanjutnya sepanjang 6-7 kilometer, rute Tunjungan ke Jembatan Merah.

Trem akan menjadi bagian dari angkutan massal cepat berbasis di Surabaya. Pemkot juga sedang menyiapkan transportasi Light Rail Transit (LRT) untuk jalur Timur-Barat.

Untuk mendukung transportasi massal cepat ini, Pemkot Surabaya juga sedang menyiapkan kendaraan trunk san feeder, serta penambahan park and ride di Surabaya.

“Intinya secara konsep, Insya Allah sudah matang. Dan masyarakat juga mengetahui bahwa ini sudah jalan,” ujar Agus.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs