Area halaman Mapolda Jawa Timur pada Kamis (4/5/2017) pagi hingga siang ini terlihat berbeda, karena banyak karangan bunga bertebaran dengan ucapan mendukung keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Seperti yang ada di depan gedung serbaguna Mahameru, terdapat sekitar 15 karangan bunga ucapan. Kemudian, di halaman lapangan voli, tepatnya dekat pintu belakang gedung Tri Brata Polda ini terdapat sekitar tujuh karangan bunga.
Karangan bunga itu sendiri berbagai kata ucapan. Seperti Terima Kasih Kapolri dan Kapolda Jatim. Kami Mendukung Perjuangan Polri Melawan Radikalisme dan Menjaga Keutuhan NKRI. Grup SMA 31`89 Asik Aja (Region Jatim).
Ada masih lagi, kata-katanya seperti Polri dan TNI Tetap Semangat!!! Kami Dukung NKRI dan Pancasila. Kami yang Cinta Indonesia-WBF. Selain itu, juga ada ucapan dengan Mendukung Presiden Jokowi, Polri, TNI untuk menjaga NKRI.
Mengenai ucapan karangan bunga tersebut, Kombes. Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jawa Timur mengakui, ucapan karangan bunga itu sebagai bentuk apresiasi atau dukungan terhadap Polri dan TNI yang telah menjaga keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ucapan karangan bunga ini tidak hanya di Jawa Timur saja, tapi menyeluruh di Indonesia. Seperti di Mabes Polri banyak bertebaran karangan bunga ucapan, bisa mencapai ratusan hingga ribuan, mendukung TNI dan Polri yang telah melakukan penjagaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kombes. Pol Frans Barung Mangera, Kamis (4/5/2017).
Namun, dukungan masyarakat mengenai ucapan berupa karangan bunga itu sendiri, ternyata dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk melakukan intervensi terhadap kesatuan Republik Indonesia. “Maka dari situ, TNI dan Polri sebagai garda terdepan yang banyak didukung masyarakat terus untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” ujar perwira tiga melati di pundak tersebut.
Menurut Barung, untuk mendirikan kemerdekaan Republik Indonesia ini itu tidaklah mudah, membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Karena harus mengeluarkan tetesan keringat, darah, dan air mata.
“Sekali lagi masyarakat memberikan banyak dukungan keutuhan Republik Indonesia yang dijaga TNI dan Polri. Pancasila adalah finalnya, tidak ada lagi hal-hal yang menakutkan untuk melakukan deteksi segala segala sesuatu yang mengganggu negara ini sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia. (bry/ipg)