Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri mengatakan, kepercayaan publik pada institusi yang dipimpin, mengalami peningkatan dibanding awal tahun 2016.
Kalau menggunakan indeks, Polri berada di posisi keempat, di bawah, Lembaga Kepresidenan, TNI, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ada di peringkat pertama.
Hal itu disampaikan Kapolri, dalam Rapat Pimpinan Polri Tahun 2017, yang mulai digelar hari ini, di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
“Hasil analisis kami, awal tahun 2016 Polri termasuk tiga institusi yang kurang dipercaya publik dari berbagai survei. Tapi dengan program Promoter, Alhamdulillah Polri mendapat nilai 71,7 persen dari survei yang dirilis Kompas, sebagai lembaga yang cukup dipercaya publik,” ujarnya di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Menurut Jenderal Tito, faktor yang meningkatkan kepercayaan publik, antara lain pencegahan aksi terorisme, pengamanan hari raya keagamaan, penanganan unjuk rasa, dan kecepatan mengungkap kasus kejahatan konvensional, yang menjadi perhatian publik.
Walaupun bangga dengan adanya peningkatan public trust, Kapolri juga sadar, masih ada berbagai kekurangan di sejumlah sektor.
Antara lain, belum meratanya kinerja di berbagai Polda, dan pembangunan kultur profesional yang belum maksimal.
Sebagai upaya menutup kekurangan yang ada, Kapolri mewajibkan seluruh jajarannya, menerapkan Program Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter). (rid/iss/ipg)