Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri mengingatkan anggotanya tidak segan menindak tegas pengedar narkoba yang berupaya memasok barang haram itu ke berbagai wilayah di Indonesia.
Kalau ada tersangka yang melakukan perlawanan dan membahayakan petugas atau masyarakat, dia menginstruksikan anggotanya menembak di tempat.
Pernyataan itu dia sampaikan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, tempat di mana ada dua jenazah anggota sindikat narkoba asal Afrika yang tewas ditembak.
“Jajaran kepolisian narkotik di seluruh Indonesia sudah saya ingatkan supaya jangan ragu-ragu atau segan mengambil tindakan tegas sesuai prosedur, kalau si tersangka membahayakan petugas atau masyarakat,” ujarnya, Jumat (6/1/2017).
Tindakan tegas itu, kata Kapolri diperlukan untuk menyelamatkan petugas, dan juga generasi muda Indonesia dari ancaman narkoba.
Sekadar diketahui, jaringan pengedar narkoba Afrika, Malaysia dan Indonesia itu terungkap berkat kerja sama Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, dengan Bea Cukai.
Tim itu menangkap Kessy Lilian Venace asal Tanzania, Afrika, di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Dia ketahuan menelan 66 kapsul berisi sabu-sabu, dan 20 kapsul lagi disembunyikan di celana dalam.
Kemudian, diketahui ada dua orang pemesan paket itu, atas nama Chukwuebuka Cornelius Ifeanyi dan Malachy Chiwetalu Ayogu. Karena melawan waktu mau ditangkap, petugas terpaksa menembak dua orang yang diketahui berkewarganegaraan Nigeria. (rid/den/ipg)