Kombes Pol Muhammad Iqbal Kapolrestabes Surabaya menjenguk dua gadis kembar korban Jambret yang mengalami luka berat dan dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Kamis (20/7/2017).
Iqbal mengatakan, kehadirannya bersama jajaran untuk memberi support kepada korban dan keluarga korban. Iqbal juga berjanji akan berusaha maksimal menangkap pelaku jambret yang mengakibatkan korban mengalami luka berat.
“Kami sebenarnya sudah 24 jam hadir di tengah masyarakat, tapi tidak setiap senti meter bisa menjangkaunya. Para pelaku kejahatan ternyata juga melakukan mapping memilih lokasi dimana anggota kami tidak ada. Seperti di Pakal ini, saat anggota kami tidak di lokasi,” katanya.
Iqbal mengimbau kepada masyarakat agar memilih waktu dan jalan saat bepergian. Pelaku kejahatan selalu melihat kesempatan, saat jalanan sepi dan tidak ada petugas.
“Kejadian ini di atas pukul 20.00 WIB. Masyarakat juga harus berhitung risiko saat berniat mengejar penjahat, sebab jika tidak memungkinkan bisa fatal akibatnya,” katanya.
Iqbal berjanji akan maksimal mengungkap kasus ini. Pihaknya telah mengantongi petunjuk pelaku jambret ini.
“Kami akan kejar dan tangkap pelaku. Ini sudah keterlaluan, pelaku berniat mengambil handphonenya korban dan berniat melukai korban dengan menendang. Kami sudah mendapat petunjuk,” katanya.
Sekadar diketahui, dua gadis kembar tertabrak mobil saat mengejar jambret yang mengambil ponsel mereka di Jalan Raya Benowo, Surabaya, Selasa (18/7/2017) malam.
Andiana dan Andiani (20) warga Menganti Gresik ini harus patah kaki ditabrak mobil. Keduanya berboncengan motor Honda Scoopy W 2001 AC saat melintas menuju Jalan Benowo.
Ponsel korban yang ditaruh di bagasi dekat kemudi motor diambil pelaku jambret yang naik Honda Vario tanpa diketahui nomor polisinya. Keduanya spontan mengejar pelaku. Sampai posisinya beriringan dengan motor pelaku, kemudian pelaku mendendang motor korban. Motor korban oleng dan jatuh ke kanan. Dari arah berlawanan mobil Honda Brio L 1782 ZJ menabrak korban.
“Andiani diamputasi kaki kanannya. Andiana kaki kanannya dipen,” kata Rusli (42) ayah korban ditemui di RSUD Dr Soetomo Surabaya. (bid/rst)