Irjen Pol Machfud Arifin Kapolda Jatim meminta para kiai untuk ikut meredam umat, mengingat tantangan ke depan semakin kompleks, dimana banyak pihak yang tidak ingin Indonesia maju dan hebat.
“Saya pejabat baru di Jatim ingin silaturahmi ke kiai sepuh, termasuk ke Sholahuddin Wahid (Gus Sholah). Tentunya minta doa restu untuk memimpin Jatim, juga menyikapi isu nasional, bisa meredam umat,” katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jumat (3/2/2017) malam.
Kapolda mengatakan, tantangan ke depan semakin kompleks. Banyak pihak yang melakukan beragam cara, sebab mereka ingin Indonesia ini tidak maju. Indonesia dianggap kuat, misalnya dari jumlah penduduk, maupun dari sisi sumber daya alamnya. Dia berharap, para kiai ikut andil memberikan masukan kepada umat demi menjadikan Indonesia negara yang tetap hebat, kuat, serta maju.
Kapolda mengaku prihatin dengan beragam “gempuran” yang terjadi saat ini. Indonesia menjadi sasaran dari beragam kejahatan. Misalnya, Jumat pagi Polda Jatim merilis kinerja membongkar peredaran sabu-sabu dengan berat hingga 20 kilogram, yang diperkirakan seharga Rp400 miliar.
“Kami sita 20 kilogram sabu-sabu. Ini upaya pembodohan bangsa Indonesia, terlebih lagi untuk generasi muda,” katanya.
Pihaknya berharap, seluruh warga Indonesia, khususnya di Jatim bisa mengikuti anjuran para ulama, terlebih lagi, jika ada masalah di Ibu Kota, seperti saat aksi 212 di Jakarta, diharapkan tidak perlu ikut. Jika ingin berdoa bisa dilakukan di tempat masing-masing, mendoakan orang yang memusuhi Islam supaya sadar.
Kapolda Jatim datang dengan didampingi sejumlah pejabat di jajarannya. Ia langsung ditemui oleh KH Sholahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah Pengasuh PP Tebuireng Jombang. (ant/bid/ipg)