Keberadaan Kampoeng Ilmu sejatinya tidak sekedar sentra buku bekas, karena ada banyak buku pilihan yang disediakan. Termasuk harga yang jauh berbeda dengan toko buku besar.
Hampir setiap hari, Kampoeng Ilmu dikawasan Jl. Semarang, didatangi pengunjung. Di kawasan yang memang menyerupai perkampungan, aneka buku terbitan lokal maupun luar negeri ada di kios-kios yang berderet di sisi kiri dan kanan.
“Memang ada buku bekas juga, yang terbitan lokal maupun yang dari luar negeri. Tapi tidak semua buku yang kami jual disini buku bekas. Ada buku-buku baru kok. Kami memang tidak membatasi masing-masing kios berjualan buku baru atau buku bekas,” ujar Budi Santosa.
Beberapa kios, lanjut Budi, memang secara spesifik lebih banyak menyediakan aneka buku bekas terbitan lokal maupun luar negeri. Tapi kalau pembeli butuhnya buku baru, penjual buku akan mencarikan.
“Mereka yang jualan buku bekas juga menyediakan buku baru kalau pembeli memang mencari buku baru. Sesama penjual biasanya saling mendukung penjualan dengan cara seperti itu. Saling membantu sesuai kebutuhan,” lanjut Budi.
Mulai dari buku pelajaran sekolah sampai buku kedokteran ada di kios-kios Kampoeng Ilmu. Demikian juga dengan aneka novel, komik, hingga manga juga tersedia dengan harga bervariasi.
Saat tahun ajaran baru segera mulai, Kampoeng Ilmu menjadi destinasi orang tua peserta didik untuk mendapatkan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan dengan jaminan harga yang lebih murah dibandingkan toko buku besar.
Pada liburan semester seperti saat ini, lanjut Budi, Kampoeng Ilmu lebih banyak dikunjungi anak-anak muda seumuran mahasiswa.
“Beberapa memang langsung memilih dan mencari buku. Beberapa lainnya berdiskusi di pendopo Kampoeng Ilmu,” kata Budi yang menjadi satu diantara pengurus paguyuban pedagang buku di Kampoeng Ilmu.
Budi menegaskan, selain menyediakan aneka judul dan jenis buku dari terbitan lokal maupun luar negeri, pengunjung di Kampoeng Ilmu dapat bersantai di pendopo yang berada ditengah kompleks tersebut.(tok/den)