Soekarwo Gubernur Jawa Timur minta kepala desa/lurah dan camat membantu dalam menjalankan program pengentasan kemiskinan di daerahnya masing-masing. Dengan bantuan aparat di tingkat bawah, pengentasan kemiskinan diharapkan bisa lebih tepat sasaran.
“Lurah dan camat merupakan orang yang berhubungan langsung dengan masyarakat bawah,” kata Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (4/5/2017).
Menurut Pakde Karwo, ada tiga hal yang menjadi permasalahan di Jawa timur, yakni kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan dengan kualitas yang kurang.
Pemerintah provinsi telah menyiapkan banyak program dalam mengatasi tiga permasalahan tersebut. Namun program tersebut baru bisa berjalan dengan baik jika ada sinkronisasi hingga tingkat desa.
Dari data yang ada, angka kemiskinan di Jawa Timur sebenarnya selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2010 mencapai 16,8 persen, tahun 2016 telah berkurang menjadi 11,8 persen, dan ditargetkan pada tahun 2018 bisa menurunkan menjadi 10 persen.
“Artinya, saat ini masih ada 1,8 persen warga miskin yang perlu segera dientaskan,” kata Pakde Karwo.
Kemiskinan di pedesaan kini menjadi PR yang cukup serius. Apalagi beberapa tahun terakhir inflasi tertinggi justru terjadi di pedesaan
“Orang desa sekarang ada gejala memanen padi misalnya, langsung dijual ke kota dan mereka malah beli besar dari kota,” ujarnya.
Karenanya melalui perangkat desa dan kecamatan, pemberdayaan desa harus digalakkan. Produksi pertanian dan UMKM di desa juga harus terus dikawal sehingga benar-benar mampu mensejahterakan masyarakat desa. (fik/ipg)