Bangsa Indonesia kehilangan tokoh bangsa. KH. Hasyim Muzadi Ketua Umum PBNU tahun 1999-2010 dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, meninggal di usia 72 tahun, Kamis (16/3/2017) pukul 06.25 WIB, di malang Jawa Timur.
Meski memiliki rumah di Malang, almarhum rencananya akan dimakamkan di Pesantren Mahasiswa Al Hikam Depok Jawa Barat. Dari Malang, Mbah Hasyim, begitu sosok Kiai ini sering dipanggil, akan diberangkatkan usai sholat dzuhur.
Banyak kenangan dari sosok Kiai kelahiran Bangilan, Tuban, Jawa Timur ini. Jose Asmanu, reporter suarasurabaya.net, yang kebetulan dekat dengan KH Hasyim mengatakan, rencana pemakaman KH Hasyim di Depok, Jawa Barat ini merupakan rencana yang telah lama diinginkan oleh KH Hasyim.
“Sekitar lima tahun lalu, KH Hasyim pernah mengatakan sendiri pada saya, kelak minta dimakamkan di tanah kosong samping pesantren Al Hikam,” kata Jose Asmanu.
Lokasi pemakaman KH Hasyim, kata Jose, berada persis di sisi barat pesantren penghafal Al-Quran dan hanya disekat tembok.
“Di sebelah pesantren yang khusus penghafal al-qur`an ada tanah kosong yang memang sengaja dikosongkan, ini digunakan untuk makam almarhum, karena menurut almarhum ketika sudah wafat ingin mendengarkan anak-anak atau santri-santrinya mengaji, sehingga almarhum bisa tenang di makamnya,” kata Jose mengenang saat-saat bersama almarhum.
Menurutnya, KH Hasyim dikenal sebagai orang yang sangat terbuka pada siapapun dan menghargai pada siapapun. Tidak ada batasan protokol walaupun dirinya waktu itu sudah menjabat sebagai Ketua PBNU, bahkan sekarang menjadi Anggota Dewan pertimbangan Presiden. (ana/fik)