Agar perawatan dan penanganan satwa Gajah di Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak keliru, manajemen PDTS KBS, secara khusus gelar pelatihan bagi perawatan dan pelatih Gajah dengan instruktur atau mahout Gajah asal Sumatera.
“Pelatihan ini guna memberikan pembekalan kepada para perawat dan pelatih Gajah, agar mereka mengerti sekaligus memahami bagaimana merawat dan memperlakukan Gajah dengan benar. Gajah tidak bisa diperlakukan sembarangan, butuh cara khusus agar Gajah sejahterah,” ujar Nazarudin konservator atau mahout Gajah asal Sumatera.
Mahout atau perawat Gajah, lanjut Nazarudin tidak sekadar bertugas merawat dan memberikan makanan kepada satwa yang ditanganinya. Tetapi mahout juga bertugas sehari-harti untuk memantau keadaan Gajah, termasuk kesehatannya.
Pada pelatihan yang digelar di KBS itu, para peserta diberikan pengetahuan bagaimana melakukan pendekatan dan menjalin hubungan dengan Gajah agar satwa bertubuh tambun itu juga ikut merasakan kenyamanan dan ketenangan saat di dekat perawat atau mahout.
“Kalau mahout mampu melakukan pendekatan dengan Gajah, serta memberikan kenyamanan bagi Gajah maka gajah akan merasakan ketenangan, dan bisa merasakan hidup seperti di habitatnya sendiri. Ini penting dipahami seorang perawat atau mahout Gajah,” kata Nazarudin.
Nazarudin yang juga Ketua Forum Mahout Gajah Indonesia mengingatkan bahwa tugas mahout tidak sekadar memberikan makan atau memandikan Gajah semata. Bagi mahout atau perawat yang masih baru, dibutuhkan pengetahuan bagaimana memberi perintah.
“Tetapi tidak cukup hanya pengetahuan atau keterampilan memberikan perintah saja. Mahout harus juga mengetahui tentang kehidupan Gajah secara keseluruhan. “Kalau Gajah sudah mengenali suara mahoutnya, maka Gajah akan mengenali perintah mahout,” ujar Nazarudin.
Dari pantauan Nazarudin yang juga bertugas di Way Kambas Lampung Timur itu, 5 ekor Gajah di KBS saat ini sudah memiliki ikatan jiwa dengan para perawatnya. Hal itu, kata Nazarudin terlihat dari kondisi Gajah yang sehat dan terawat.
Sementara itu, terkait dengan pelatihan perawat Gajah bersama instruktur dari Konservator Gajah Sumatera yang digelar PDTS KBS, diikuti sekurangnya 25 orang peserta dari lingkungan internal KBS sendiri, dan hanya 2 orang yang terpilih.
“Dari hasil pelatihan internal itu, 2 orang terpilih. Dengandemikian ada 7 orang mahout atau perawat Gajah di KBS. Sebelumnya ada 5 perawat yang menangani 5 Gajah KBS yaitu Doa, Hilir, Lembang, Manis dan Gonzales,” kata Lely Widya Arishandi Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS.(tok/ipg)