Hudiono Kepala Bidang Menengah Kejuruan dan Pendidikan Tinggi Diknas Jawa Timur mengatakan, banyak orang tua yang lebih memilih memasukkan anaknya ke jurusan yang populer, padahal pemerintah sudah menyediakan jurusan yang kurang populer tapi peluang pekerjaannya tinggi.
Jurusan yang kurang populer tapi peluang pekerjaannya tinggi yaitu pertanian, agrobis, agroteknologi, perikanan kelautan, seni pertunjukan, seni pedalangan, perawat gigi, kesehatan masyakat dan teknik bangunan.
“Kurangnya minat bisa karena kurang memahami peluang pekerjaan yang ada. Bahkan ada SMK yang sudah menyampaikan jika lulusannya pasti kerja,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (10/7/2017).
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, Hudiono mengatakan, pihaknya telah berupaya dengan melakukan sosialisasi di media massa, melakukan promosi yang implementatif seperti membuka lowongan pekerjaan di sekolah-sekolah dan pameran di produk industri.
“Memang perlu lebih sering (sosialisasi, red) dan komunikasi terus menerus. Kami menyadari jika perubahan perlu waktu,” ujarnya.
Selain sosialisasi, kemasan kurikulum juga menjadi perhatian. Ada sekolah yang sudah melakukan perkembangan dari kebutuhan industri saat ini. “Pertanian juga tidak selalu turun ke sawah, tapi juga terkait produk-produk pertanian,” kata dia.
Sedangkan, Ade Hariaji guru SMKN 1 Kediri mengatakan, SMK kini memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) yang bertugas bekerjasama dengan perusahaan untuk supply tenaga kerja.
Perlu diketahui, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akan membuka kembali pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK pada Senin (10/7/2017) untuk menutupi kekurangan pagu. Keputusan ini diambil lantaran pergerakan jumlah pendaftar yang masuk secara daring terlihat belum signifikan di hari terakhir, Kamis (6/7/2017).(iss/tok)