Istana membatah terjadinya kerenggangan atau disharmoni hubungan Joko Widodo Presiden dengan Jusuf Kalla Wakil Presiden.
Johan Budi Juru Bicara Presiden mengingatkan, masyarakat jangan terprovokasi oleh berita berita di Media Sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan akurasinya.
Renggangnya hubungan padangan Jokowi-JK muncul pasca Pilgub DKI Jakarta karena beda pilihan.
Jokowi digambarkan sebagai pendukung pasangan.Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Sedangkan Jusuf Kalla dianggap mendukung pasangan Anies-Sandi.
Isu disharmoni hubungan presiden dan wakil presiden semakin ramai di Medsos ketika dalam pertemuan antara presiden dengan tokoh-tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Selasa (16/5/2017), Jokowi hanya didampingi Panglima TNI dan Kapolri. Sedang Wapres tidak terlihat sampai pertemuan berakhir.
Menurut Johan Budi, pada hari itu Jusuf Kalla bertolak ke London untuk kunjungan kerja ke Inggris Raya. Wapres akan menyampaikan kuliah umum yang berjudul “Moderate Islam: Indonesia`s Experience” di Universitas Oxford.
Usai melawat ke Tiongkok Presiden tidak langsung kembali ke Jakarta melainkan singgah di Palu, Sulawesi Tengah untuk meresmikan Pembukaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-19, Selasa (16/5/2017).
Usai membuka Kongres PMII, Presiden kembali ke Jakarta dan siang harinya di Istana Merdeka, Presiden tiba-tiba mengundang para tokoh lintas agama untuk bersilaturahmi. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Panglima TNI dan Jenderal Pol. Tito Karnavian Kapolri mendampingi Presiden dalam acara tersebut.
Hari Rabu (17/5/2017) ini, Presiden Jokowi menyambut kedatangan Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite di Istana Negara. Adapun kegiatan Wapres di London diantaranya adalah meninjau lapangan Queen Elizabeth Park Stadium serta berdiskusi dengan pengelola fasilitas dan kegiatan olimpiade. “Kunjungan ke Queen Elizabeth Park Stadium ini, Wapres sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018,” kata Johan Budi. (jos/dwi)