Pemerintah Jawa Timur mengapresiasi bantuan United States Agency for International Development (USAID) di bidang pendidikan dan kesehatan yang selama ini telah berjalan.
“Saya berharap ini bisa dilanjutkan untuk penyediaan air bersih serta sanitasi,” kata Soekarwo Gubernur Jawa Timur usai menerima rombongan USAID Indonesia dan Konjen AS untuk Surabaya, di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Gedung Negara Grahadi, Kamis (27/4/2017).
Menurut Soekarwo, saat ini USAID telah membantu penyediaan air bersih dan sanitasi serta membantu di bidang pendidikan di beberapa daerah khususnya Tulungagung, Jember dan Malang. Diharapkan, bantuan serupa bisa fokus untuk wilayah Madura, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo.
Di daerah Madura dan tapal kuda, kata Soekarwo, selama ini masih terkendala pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, yang dapat menyebabkan tingkat kemiskinan masih tinggi. Sebagai contoh, di Sampang tingkat kemiskinan masih mencapai 24 persen.
“Ini yang menjadi tantangan di Jatim. Problem besar kemiskinan di daerah Madura adalah masalah kesehatan dan pendidikan, termasuk juga air bersih dan sanitasi,” ujarnya.
Padahal, pendidikan dan kesehatan merupakan kunci penting bagi kemajuan sumber daya manusia (SDM). Jika pendidikan dan kesehatan rendah, maka kualitas SDM juga ikut rendah.
Kondisi ini berbeda dengan di Tulungagung, Malang, Jember yang sudah baik pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, bahkan tingkat kemiskinan di Tulungagung, Malang tinggal 6,2 persen.
Sementara itu, Erin McKee Direktur USAID Indonesia mengaku senang ikut membantu Jawa Timur. “Ini adalah tanda baik untuk kemitraan antara pemerintah dengan USAID,” ujarnya.
Heather Variava, Konjen AS untuk Surabaya yang ikut mendampingi Direktur USAID Indonesia juga memuji kondisi Jawa Timur yang mudah untuk diajak lebih maju. “Jatim nyaman dan harmonis,” kata dia. (fik)