Umat Khonghuchu dan masyarakat yang akan merayakan Imlek meyakini beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan saat Imlek atau pergantian tahun. Di antaranya membersihkan rumah dan potong rambut.
Bagi warga masyarakat Tionghoa, konon membersihkan rumah dan memotong rambut memberikan dampak buruk dan peruntungan yang kurang bagus bagi perjalanan kehidupan mereka di tahun yang akan dilalui. Untuk itu, pantangan itu tidak boleh dilanggar.
“Ada banyak pantangan yang memang tidak boleh dilakukan. Termasuk tidak boleh membersihkan rumah saat Imlek. Atau tidak boleh memotong rambut, soalnya nanti akan banyak menemui kesialan di tahun yang baru. Pantangan itu dan tidak boleh dilaksanakan,” kata Leo pengurus klenteng Hong Tiek Hian.
Tidak boleh membersihkan rumah saat imlek, lanjut Leo berhubungan dengan kepercayaan bahwa akan menjauhkan rejeki yang datang ke dalam rumah di saat tahun baru yang akan berjalan.
“Biasanya untuk menghindari itu, umat membersihkan rumah sebelum Imlek atau malah sesudahnya,” kata Leo.
Sedangkan kepercayaan untuk tidak memotong rambut saat Imlek diyakini berhubungan dengan kesialan yang dipastikan akan menimpa mereka yang memotong rambutnya saat memasuki tahun baru Imlek.
“Kalau memotong rambut itu berhubungan dengan kesialan atau pemakaman. Kalau potong rambut saat Imlek dianggap akan mendatangkan kesialan. Pantangan-pantangan seperti itu tidka boleh dilakukan,” ujar Leo.
Sementara itu menurut Angelina Sasongko warga Tionghoa generasi ke 4 di kawasan Kembang Jepun, bahwa pantangan yang sudah dikenal sejak turun temurun itu selalu diyakini dan tidak perlu dilanggar jika tidak ingin mendapat kesulitan ditahun baru.
“Kami mempercayainya meskiun kami juga tidak tahu dari mana asalnya kepercayaan itu. Leluhur kami yang menceritakannya dan kemudian keluarga juga menjalaninya, kami juga mengikuti tradisi itu. Tidak memotong rambut saat Imlek, itu yang selalu saya ingat,” kata Angelina pada suarasurabaya.net, Jumat (27/1/2017).(tok/ipg)