
Deni Setiawan (22) warga Jalan Kembang Kuning Mulyo Gang I Surabaya ditembak kakinya oleh tim Anti Bandit Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, di Terminal Purabaya Bungurasih, Rabu (1/3/2017).
Deni merupakan salah satu anggota bandit sadis kelompok Jibril yang berjumlah 20 orang. Sebelumnya polisi telah menangkap 10 orang lainnya termasuk Jibril.
Di depan polisi, Deni sempat menceritakan kalau setiap kali beraksi dia selalu membawa senjata tajam untuk melukai korbannya. Dia juga mengaku kalau menjambret tas lebih memilih tas yang gantungannya kecil. Selain itu, dia memilih tas yang tercangklong di sebelah pundak kiri korban.
“Saya pilih tas yang gantungannya kecil dan tercangklong di pundak kiri,” katanya, Jumat (3/3/2017).
Deni mengaku, setiap beraksi dia bisa 5-10 orang dengan bergantian sebagai pemimpin aksi. Deni sering berposisi sebagai eksekutor yang dibonceng. Tas yang tercangklong di pundak kiri korban lebih mudah diambil, karena posisi Deny lebih leluas miring ke kanan di atas kendaraan saat dibonceng kawannya.
“Posisinya enak tinggal menarik tas itu saat menyalip korban dari kiri,” katanya.
Ajun Komisaeris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, tersangka juga sudah menunjukkan 10 orang teman lainnya yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.
“Sembilan orang DPO sedang kami upayakan penangkapan,” katanya.
Sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap seorang bandit jalanan yang melakukan aksi perampasan tas dan motor sejak tahun 2014 hingga 2017 di Surabaya. Bandit itu adalah Muhammad Rifki alias Jibril, 26 tahun, yang tinggal di Sidotopo Wetan.
Tersangka Jibril melakukan aksinya sekitar pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB, bersama komplotannya 20 orang. Selama ini mereka sudah beraksi di 31 lokasi di Surabaya. (bid/ipg)