Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, 19 juta masyarakat Indonesia terancam banjir dan longsor akibat hujan sepanjang bulan Januari-Maret 2017.
Menurut Willem Rampangilei Kepala BNPB, beberapa kota yang rawan terkena banjir antara lain, Garut, Pangkal Pinang, Bandung, Bima dan Jakarta.
Merespon ancaman bencana itu, BNPB fokus pada upaya antisipasi dan menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah untuk meminimalisir kerugian materiil maupun non materiil.
“Khusus untuk Jakarta, musim penghujan bakal terjadi sampai akhir Maret 2017 dan April memasuki masa transisi. Jadi, itu yang kami antisipasi. Kami juga sudah koordinasi dengan Pemda DKI untuk membahas kesiapan evakuasi, penampungan dan lain sebagainya,” kata Willem di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/2/2017).
Kepala BNPB juga mengapresiasi kesigapan masyarakat, baik perorangan maupun lembaga swadaya masyarakat yang memberikan pertolongan pada korban bencana.
“Keterlibatan masyarakat, baik perorangan atau LSM dan Badan Penanggulangam Bencana Daerah adalah hal yang sangat menggembirakan,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, kemarin ada sekitar 54 lokasi di Jakarta yang terendam banjir.
Kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, banjir itu karena drainase tidak bisa menampung aliran air hujan di permukaan.
Selain itu, banjir juga disebabkan luapan sungai yang statusnya naik dari Siaga I ke Siaga II.
Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta mengatakan, banjir kemarin adalah imbas jebolnya beberapa tanggul dan belum tuntasnya normalisasi sungai. (rid/dwi)