Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memastikan tidak ada perekrutan pegawai baru pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun ini. Sebab, jumlah pegawai pada tahun 2015 dan 2016 di 137 kota/ kabupaten dan provinsi di Indonesia, cukup menyerap anggaran besar.
Setiawan Wangsaatmaja Deputi SDM Aparatur Negara, Kemenpan RB mengatakan, perekrutan pegawai dikhawatirkan bisa memberatkan anggaran untuk pembangunan di daerah masing-masing kota/ kabupaten dan provinsi.
“Angaran belanja pegawai ASN itu mencapai sekitar Rp700 triliun, baik pusat maupun daerah untuk tahun 2015 dan 2016. Oleh karena itu kita ingin menekan semua ini, guna diberikan ruang untuk belanja publik lainnya,” kata Setiawan di Rakor Bidang SDM Aparatur Wilayah Indonesia Barat di Surabaya, Kamis (18/5/2017).
Setiawan mengatakan, yang harus dilakukan Kemenpan RB adalah melakukan kontrol pegawai yang ada di pusat maupun daerah yang penyerapan anggarannya cukup besar, mencapai 50 persen.
“Jika SDM itu sudah melebihi kapasitasitas harus di distribusikan ke lainnya, supaya lebih optimal. Jika tidak, biaya belanja pegawai itu akan semakin tinggi,” katanya.
Dia memastikan, tidak akan ada perekrutan pegawai baru. Bahkan, untuk mengganti pegawai yang pensiun pun dilakukan sangat selektif. Contohnya, jika ada 100 pegawai pensiun, maka tidak akan serta merta mengganti dengan menerima 100 pegawai baru. (bry/bid)