Di hadapan anak-anak muda peserta Kumpul Kreavi, Sabtu (30/9/2017) beberapa pelaku industri kreatif yang sukses menembus pasar mengingatkan bahwa industri kreatif tidak akan pernah mati seiring perkembangan dan kemajuan industri.
“Meskipun pada awalnya ada keraguan, tetapi karena ingin memiliki sendiri bisnis dan mengembangkannya sendiri, akhirnya keputusan untuk mengelola sendiri menjadi tantangan yang hingga hari ini tetap kita kerjakan,” kata Jacky Cahyadi CEO Goyi Pipi.
Hal penting lainnya bagi mereka yang ingin menekuni dan terjun ke bisnis industri kreatif, kata Jacky adalah konsistensi terhadap apa yang ingin diproduksi. “Kalau baru pertama gagal, terus berhenti, itu berarti tidak konsisten. Terus lakukan dan coba lagi,” kata Jacky.
Pemateri lain, Gerald Sebastian co-founder Kok Bisa Channel, mengingatkan pentingnya melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan dihasilkan di industri kreatif. Sehingga produk yang dihasilkan punya kekuatan bersaing.
“Kalau memang yang disasar anak-anak usia 10 tahun, mestinya produk yang dihasilkan juga sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak-anak di usia 10 tahun. Mengapa ? Karena itu akan menjadi kekuatan bersaing dengan produk lainnya di industri kreatif ini,” papar Gerald.
Sementara itu, Tri Rismaharini Walikota Surabaya yang hadir memberikan arahan kepada anak-anak muda Kota Surabaya peserta Kumpul Kreavi di Koridor Siola lantai 3 agar jangan takut perubahan sekaligus mengingatkan bahwa industri kreatif butuh orang-orang yang bernai menghadapi perubahan.
“Karena industri kreatif itu butuh orang-orang muda yang tidak takut menghadpai perubahan-perubahan. Industri kreatif itu sendiri tidka akan pernah mati karena selalu terjadi perubahan-perubahan dan memang demikian faktanya di masyarakat kita,” kata Risma.(tok)