Sabtu, 23 November 2024

Ilmuwan Temukan Pendukung Kehidupan di Ceres

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ceres tampak dari pesawat antariksa Dawn milik NASA pada 1 Maret, beberapa hari sebelum misi mencapai orbit sekitar planet kerdil yang sebelumnya tak terjelajahi itu. Gambar itu di ambil dari jarak sekitar 48.000 kilometers. Foto: NASA

Keadaan penting penyokong kehidupan ternyata ada di planet kerdil Ceres, yang mengorbit di antara gerombolan asteroid antara Planet Mars dan Jupiter, kata peneliti, Jumat (24/2/2017).

Dalam hasil kajian tersebut, tim astronom internasional mengatakan bahwa temuan itu menunjukan bahwa kehidupan primitif mungkin terbentuk di Ceres, benda antariksa terbesar di sabuk asteroid.

Dalam wilayah luas itu terdapat asteroid dan planet kecil dengan jarak antara 179,5 hingga 329 juta kilometer dari Bumi, tergantung pada kedudukan Bumi di orbitnya selama setahun mengelilingi matahari.

Penelitian itu diterbitkan pada Jumat di jurnal “Ilmu Pengetahuan”.

“Di Ceres ditemukan bukti keberadaan mineral kering berlapis amonia, air es, karbon, garam, dan bahan organik,” tutur Simone Marchi, seorang penulis dan seorang ilmuwan peneliti senior di “Southwest Research Institute” di Texas dalam sebuah pernyataan yang dikuitp Antara.

“Dengan temuan baru Dawn ini telah menunjukkan bahwa Ceres mengandung unsur utama bagi kehidupan,” kata Marchi menambahkan.

Senyawa organik utama untuk kehidupan tersebut terdeteksi oleh sensor spektrometer yang terpasang di pesawat antariksa, Dawn, NASA. Dawn diluncurkan pada 2007 dan telah mengorbit di sekitar Ceres selama dua tahun terakhir.

“Temuan gabungan mineral tersebut, air es, karbonat, garam, dan bahan organik di Ceres menunjukkan lingkungan kimia yang sangat rumit, menunjukkan lingkungan yang menguntungkan untuk kehidupan,” kata Michael Kuppers, seorang ilmuwan planet dari Badan Antariksa Eropa (ESA).

Penulis dalam penelitian tersebut tidak yakin bagaimana senyawa-senyawa tersebut bisa terbentuk di Ceres, meski pun tampaknya molekul-molekul mungkin dikembangkan secara organik di planet kerdil lainnya yang berpindah melalui tabrakan asteroid.

Senyawa ini, yang sangat mirip dengan molekul yang ditemukan di Bumi, mungkin tidak akan bertahan akibat panas yang dihasilkan oleh tabrakan asteroid.

Temuan di Ceres itu, yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, menjadi tempat baru bagi ilmuwan mencari kehidupan di luar Bumi.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs