Dahlan Iskan, kembali diperiksa penyidik khusus Kejaksaan Agung di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan mobil listrik.
Dalam pemeriksaan yang kedua ini, mantan Menteri BUMN tersebut datang ke kantor Kejati dengan mobil Alphard warna putih. Dahlan Iskan yang baru keluar dari mobil mengeluarkan payung warna pink yang dibawanya.
Tujuannya untuk menghindari terik panas matahari. Saat ditanya sejumlah wartawan Dahlan Iskan mengaku kondisinya sehat, tapi dirinya tidak diperbolehkan cuaca yang panas. “Tidak boleh kena panas matahari,” kata Dahlan Iskan, Senin (27/3/2017).
Perlu diketahui, proyek pengadaan 16 mobil listrik diduga merugikan negara senilai Rp 32 miliar di tiga BUMN. Saat masih menjabat sebagai Menteri BUMN pada 2013 silam, Dahlan meminta PT BRI, PT Perusahaan Gas Negara, dan PT Pertamina untuk menjadi sponsor pengadaan mobil listrik guna mendukung KTT APEC di Bali.
Setelah proyek itu rampung dikerjakan, 16 mobil listrik berjenis electric microbus dan electric executive bus itu rupanya tak dapat digunakan karena tidak dibuat sebagaimana mestinya.
Mobil itu hanya diubah pada bagian mesin sehingga fungsi mobil tidak optimal. Hasil uji di ITB menyatakan bahwa pembakaran bahan bakar di mesin tidak optimal dan mengakibatkan mesin cepat panas dan turun mesin. (bry/rst)