DKI Jakarta akan kebanjiran aksi unjuk rasa dengan berbagai macam tuntutan akan dimulai pukul 09.00 WIB sampai sore hari.
Aksi turun ke jalan ini akan diawali oleh Gerakan Buruh Jakarta (DPD Farkes DKI Jakarta, DPD FSP LEM SPSI DKI Jakarta, DPW FSPMI DKI Jakrta, DPD RTMM DKI Jakarta, FBLP).
Aksi melibatkan sekitar 500 orang menuntut Reformasi Dewan Pengupahan unsur Pemerintah DKI Jakarta. Dan minta UMP DKI 2018 ditetapkan sebesar Rp4.000.000.
Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Korwil DKI Jakarta sekitar 250 orang juga akan mendatangi Balai Kota DKI. Mereka menuntut upah layak untuk buruh Jakarta.
Unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat juga akan dilakukan oleh Nelayan Sadar Lingkungan meminta Pemprov DKI segera menuntaskan masalah pencemaran Teluk Jakarta dari limbah logam berat selama puluhan tahun.
Selain di Balai Kota DKI, unjuk rasa juga terjadi di Kantor Kementerian Perhubungan RI Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat oleh Aliansi Nasional Driver Online ALIANDO (FKPO, SPPO, K107, PAS Indonesia, FDO, BOC, DUGG, SAO, RFC, MANDAR, JAKO UNITED, GOGUCCI, GPM, NIRWANA, WCO, ULTIMATE, PATROL, DOA, RA).
Unjuk rasa membiarkan sekitar 300 peserta menolak revisi PM/26/2017 tentang transportasi online yakni pemasangan stiker perhubungan pada unit transportasi online, batas wilayah operasi, meminta pasal-pasal yang sudah dianulir oleh MA jangan dimasukkan kembali ke dalam Peraturan Menteri.
Selain itu, di Kantor Kementrian PUPR, Menaker dan Jasa Marga hari ini juga akan menjadi sasaran unjuk rasa.
Anis Baswedan Gubernur DKI mengatakan, tidak mempermasalahkan unjuk rasa di Jakarta karena menyampaikan pendapat di muka umum bagian dari demokrasi.
Yang dilarang kalau unjuk rasa itu dilakukan secara brutal, merusak fasilitas umum serta tidak menghargai kepentingan umum.
Hakekat unjuk rasa selain menyampaikan pendapat secara terbuka adalah untuk memdapatkan empati publik.
“Sebab itu kalau unjukrasa dilakukan dengan anarkis, bukan empati yang didapat, tapi masyarakat akan anti pati,” kata Anis melalui pesan tertulis.(jos/dwi)