Per Kamis (5/1/2017), PT Pertamina (Persero) menerapkan penyesuaian harga bahan bakar khusus (BBK) Pertamax series, Pertalite, Pertamina Dex, dan Dexlite, lebih tinggi Rp300 per liter. Informasi ini menuai banyak komentar dari netter e100 facebook fanpage milik Suara Surabaya Media.
Masni Propa, satu dari beberapa netter e100 yang meninggalkan komentar mengenai informasi ini mengeluhkan kebijakan Pertamina tersebut. Namun, di akhir komentarnya dia menyikapi kebijakan ini dengan nada yang sedikit menggelitik dan kocak.
“Gimana ini “pak” yang terhormat disana. Makin berat aja nih, hidup. Semua-semua naik. Gaji boro-boro naik, yang ada turun. Ane pengen liat tulisan di SPBU “pake pertalite tinggal nambah Rp.350,” lama-lama tulisannya (jadi): “pakai pertalite tinggal nambah Rp.4500″ hahaha. Koplak.” Katanya.
Sebagian komentar lainnya bernada sama. Netter memikirkan, bagaimana nasib “wong cilik” sembari mengarahkan kritik pada pemerintahan Jokowi Presiden, yang mana sesuai citra yang dipahami masyarakat, merupakan “Pemerintahnya Wong Cilik”.
“Dibilang ngawur buat kebijakan, marah. Kalau orang yang deket SPBU sih oke, bbm naik, lha yg di pelosok? BBM eceran botol di kios, Pertalite Rp8.500, Pertamax Rp9000. Bensin jenis premium, nggak bolek di kulak. Yang susah tetep, wong cilek. Katanya jokowi presidennya wong cilek?” ujar Aan Dwi Kurniawan.
Komentar berkaitan nasib “wong cilik” ini juga diunggah oleh Ferdiansyah, netter e100 yang lain. Dia menanyakan, kenapa kebijakan penyesuaian harga BBM ini tidak diiringi penjelasan mengenai faktor penyebab BBM itu harus dinaikkan.
“Enggak dikasih penjelasan, apa sebabnya? Apa harga minyak mentah ikut mundak? Atau malah turun? Sambat nulis unek-unek, dianggap melawan pemerintah. Repot wong cilik,” katanya.
Tapi dari sebagian banyak komentar netter, masih ada beberapa orang netter yang berkomentar dengan nada optimistis atas kebijakan penyesuaian harga oleh Pertamina ini.
Salah satunya, Ferry Ananta yang berkata, “agak lucu aja sih, soalnya kan pertamax, petralite, pertamina dex, dan dexlite mengikuti harga minyak dunia. Masih mending enggak kayak sistem di luar negeri, yang bila harga minyak dunia naik, harga BBM naik juga, dan bila turun harga minyaknya, maka BBM-nya turun juga. Masih mending ini masih di tahan, enggak menurut sistem itu. Kok byk yg protes.”
Mengenai kebiajakan ini, Heppy Wulansari Area Manager Communication & Relation Pertamina MOR V menjelaskan, penetapan harga BBK Pertamax series, Pertalite, Pertamina Dex, dan Dexlite merupakan kebijakan korporasi Pertamina.
Atas kebijakan ini, kata Heppy dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Pertamina akan melakukan review secara berkala setiap 2 minggu. Penyesuaian harga, kata Heppy, bisa naik atau turun menyesuaikan perkembangan harga minyak dunia.
Untuk perubahan harga terhitung mulai pukul 00.00 WIB tanggal 5 Januari 2017 ini, harga jual BBK untuk kendaraan mesin Gasoline di Jawa Timur dan Bali, Pertamax Rp8.050/liter, Pertamax Turbo Rp9.100/liter, dan Pertalite Rp7.350/liter.
Sedangkan untuk wilayah NTB dan NTT ada sedikit perbedaan menyesuaikan harga sebelumnya, namun penyesuaian harga diseluruh daerah tersebut merata Rp 300/liter untuk setiap produknya.
“Dengan penyesuaian harga ini kami akan terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan menjamin ketersedian stock BBK di SPBU agar konsumen tetap mudah mendapatkan bahan bakar khusus sesuai jenis kendaraannya” katanya.(den/rst)