Jumat, 22 November 2024

Hampir 500 Instansi Jatim Tercatat Memakai Peralatan Berbahan Nuklir

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Choirul Huda Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi BAPETEN launching aplikasi B@lis Inspeksi Online 2.0 di Hotel Bumi Surabaya. Foto: Taufik suarasurabaya.net

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mencatat ada 1200 Pengguna teknologi Nuklir di Indonesia dimana 451 diantaranya berada di Jawa Timur. Untuk itu, perlu dilakukan pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan teknologi tersebut.

Choirul Huda Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi BAPETEN mengatakan,
pengguna nuklir di Jawa Timur sendiri tersebar di sejumlah bidang dimana 112 diantaranya adalah perusahaan besar sedangkan 339 adalah industri farmasi atau kesehatan dan lembaga penelitian.

Untuk perusahaan besar pemanfaat nuklir diantaraya adalah perusahaan rokok yang menggunakan nuklir untuk memastikan kektebalan filter rokok. Selain itu juga ada pabrik minyak yang menggunakan nuklir untuk mendeteksi keberadaan minyak serta pabrik tekstil untuk proses pencampuran warna.

Sedangkan di industri farmasi, nuklir banyak digunakan untuk rongen, radioterapi, membunuh sel penyebab kanker serta beberapa teknologi lainnya.

“Jangan Asumsikan bahwa Nuklir adalah bom nuklir atau PLTN. Saat ini banyak teknologi bermafaat yang menggunakan nuklir,” kata Choirul, di sela-sela launching aplikasi B@lis Inspeksi Online 2.0 di Hotel Bumi Surabaya.

Oleh karena itu, BAPETEN perlu melakukan pengawasan dan diatur perizinan. “Tahun 2016, 92 persen pengguna teknologi nuklir sudah baik. Jumlah ini lebih baik dibanding skala nasional yang hanya 80 persen,” katanya.

Banyaknya pengguna teknologi nuklir ini, BAPETEN meluncurkan aplikasi B@lis Inspeksi Online. Aplikasi dibangun dengan menggunakan perangkat lunak secara open source. Hal ini untuk memfasilitasi keterlibatan publik dalam proses pengawasan melalui sistem pengawasan yang terintegrasi.

Aplikasi ini sebagai media pelaporan kondisi keamanan, keselamatan fasilitas terkait keberadaan sumber radiasi pengion yang meliputi, perpindahan sumber radiasi, informasi terkini sumber radiasi, informasi pekerja radiasi, dan status keselamatan dan keamanan sumber radiasi.

“Energi Nuklir ini memang sudah bersentuhan dengan kita dalam sehari-hari. Contoh kecilnya, minum kopi juga mengandung radioaktif, buah pisang, biji kacang, bahkan Gymsum yang terpasang di tembok juga mengandung radioaktif,” kata dia. (fik/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs