Warga yang tinggal di kawasan radius bencana (KRB) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, sudah mulai berbondong-bondong mengungsi setelah PVMBG Badan Geologi menyatakan status Gunung Agung menjadi level IV atau Awas sejak Jumat (22/9) malam.
“Warga kami juga panik untuk melakukan pengungsian, begitu mendengar kabar status Gunung Agung dari level III (Siaga) ke level IV (Awas). Mereka pengungsi secara swadaya ke daerah aman dengan menyasar ke wilayah Gianyar dan Denpasar,” kata I Gusti Ngurah Wiryanata, Bendesa (Ketua) Adat Pakraman Desa Nongan, seperti dikutip Antara, Sabtu (23/9/2017).
Dengan naiknya status Gunung Agung, mulai dari aparat keamanan, “prajuru adat” (aparat adat) dan para relawan sudah memberikan informasi kepada warga Desa Nongan agar tidak panik dengan kabar baru tersebut.
Sebab pemetaan KRB itu yakni dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung ditambah perluasan sektor ke arah utara, timur laut, tenggara dan barat daya sejauh 12 kilometer.
“Kalau dalam perhitungan pemetaan tersebut, maka keberadaan Desa Nongan masih di zona aman. Beberapa warga kami juga ikut panik untuk mengungsi, baru melihat warga dari kawasan utara, seperti dari Desa Besakih dan Menanga berduyun-duyun mengungsi ke arah selatan. Padahal di desa kami juga menampung pengungsi,” ujarnya.
Ia mengatakan di Desa Nongan sejak Jumat (22/9) dini hari kemarin, data para pengungsi dari wilayah Besakih dan sekitarnya yang tertampung dan tersebar di banjar-banjar dan wantilan desa setempat berjumlah 4.702 orang, yakni anak-anak/balita sebanyak 536 orang, lanjut usia 286 orang dan dewasa 3.880 orang.
“Walau Desa Nongan masih dalam zona aman, namun kami menyarankan kalau melakukan pengungsian mengutamakan lebih dahulu para lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Ini demi keselamatan kita bersama,” ucapnya.
Ngurah Wiryanata mengatakan saran dari “prajuru” adat dalam upaya mengindari mengantisipasi kemungkinan meletusnya Gunung Agung.
“Kami tetap menyarankan jika terpaksa harus warga Nongan mengungsi, maka yang diutamakan adalah warga lanjut usia dan anak-anak. Namun demikian warga juga menyiapkan diri dan mengkemas barang-barang dan perlengkapan yang siap dibawa jika setiap saat harus semuanya mengungsi meninggalkan desa,” ujarnya.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan kenaikan status Gunung Agung di Karangasem, Bali, dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) terhitung mulai Jumat pukul 20.30 Wita. (ant/bry/ipg)