Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa bumi. Karena, hampir seluruh pulau berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), cuma beberapa daerah yang bisa dibilang aman dari ancaman gempa bumi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, masyarakat Indonesia harus bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Hal itu penting supaya gempa bumi yang biasanya terjadi secara tiba-tiba, tidak menjadi bencana.
“Seringnya gempa bumi di Indonesia mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan bangunan, itu karena mitigasinya masih sangat minim. Bangunan yang dibangun dengan konstruksi tahan gempa masih sangat terbatas. Begitu juga dengan tata ruang yang polanya bisa meminimalisir dampak gempa bumi,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada tiga orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017) malam.
Ibu Aminah warga Pekalongan Jawa Tengah, dan Hajjah Dede Lutfi warga Ciamis Jawa Barat meninggal tertimpa tembok rumahnya yang roboh.
Sedangkan Ibu Fatimah warga Bantul, Yogyakarta meninggal karena terjatuh waktu berlari keluar rumahnya untuk menyelamatkan diri.
Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, pascagempa 6,9 skala richter kemarin malam, sampai sekarang sudah ada 19 kali gempa susulan, dengan kekuatan yang lebih kecil.
Menurutnya, gempa susulan berkekuatan di bawah 5 skala richter merupakan hal yang wajar, dan tidak berpotensi tsunami atau menimbulkan kerusakan bangunan. (rid/bid)