Jumat, 22 November 2024

Garda Bangsa Gelar Musabaqoh Kitab Kuning Nasional

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Garda Bangsa menggelar Musabaqoh Kitab Kuning Nasional. Foto: Jose suarasurabaya.net

Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa akan mempertahankan tradisi pondok pesantren mempelajari kitab kuning.

Cara yang ditempuh antara lain dengan menggelar Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) tingkat nasional yang ke II dengan total hadiah Rp500 juta.

Anas Nasikin Sekretaris Panitia MKK mengatakan, kitab yang diperlombakan di MKK 2017 ini lebih bervariatif. Meliputi kitab Fathul Qorib, Nadhom Imrithi, Ihya Ulumiddin dan Alfian Ibnu Malik. Sedangkan pertama tahun lalu, hanya melombakan kitabIhya Ulumiddin.

Tingkatan perlombaan dibagi dua kelompok yakni tingkat ula dan tingkat ulya.

Tahap Penyisihan dilaksanakan mulai hari ini, Sabtu (11/3/2017) sampai 16 April 2017 di kabupaten kota seluruh Indonesia.

Babak Semifinal digelar 17-25 April di masing-masing provinsi. Kemudian pelaksanaan final dan grand final dilaksanakan pada tanggal 29 April-1 Mei di Jakarta.

“MKK digelar di 31 provinsi di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dan formulir pendaftaran dapat di download di www.gardabangsa.id,” kata Anas.

Sehubungan dengan MKK ini, KH Kholilurrahman, anggota Dewan Syuro DPP PKB mejelaskan, kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dengan perspektif ulama yang mengajarkannya semakin memperkaya khazanah keagamaan masyarakat Indonesia.

Dengan mempelajari kitab kuning, masyarakat pesantren dan kaum nahdliyin pada umumnya menjadi lebih terbuka dalam menyikapi perbedaan.

“Tidak mudah menuduh orang lain salah atau benar. Untuk itu, tradisi mempelajari kitab kuning harus dijaga terus menerus agar tidak hilang,” pesan anggota FPKB DPR RI.

Dalam membuat atau merumuskan kebijakan politik partai, PKB selalu memakai pertimbangan qaidah-qaidah ushul fiqih dengan menjadikan kitab kuning sebagai rujukan.

“Karenanya PKB selalu menyatu dengan dunia pesantren, kebijakannya dapat diterima masyarakat luas,” ujar Kholilurrahman.

Nashiruddin Kholil, Sekretaris Jenderal DKN Garda Bangsa, Musabaqoh Kitab Kuning ini menjadi kalender tetap yang akan di gelar setiap tahun untuk mempererat hubungan PKB dengan pesantren.

M Nuh, seorang pakar di jajaran PBNU, mengapresiasi upaya garda santri mengembangkan kitab kuning, sumber ilmu pengetahuan yang diajarkan di pondok pesantren dan beberapa perguruan tinggi agama Islam selain Alquran dan Hadis. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs