Bachtiar Nasir Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI menyatakan tak ingin berspekulasi tentang penyebab pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Pakar Telematika ITB Hermansyah di Jalan Tol Jakarta Timur.
“Saya belum bisa berspekulasi karena kejadian di dalam tol dan ada senggol senggolan dengan mobil lain dan gak ada keterangan yang bisa membuat saya memberikan kesimpulan,” kata Bactiar di Rumah Sakit Hermina Depok, lansir Antara, Minggu (9/7/2017).
Bactiar menjelaskan sampai yang terakhir sebelum lebaran tidak ada apa-apa, dia cuma minta pendapat saya di WhatApps. “Saya diminta menjadi saksi ahli apa menurut pendapat Pak ustad” tanya Herman dalam WA ke Bachtiar.
“Saya bilang silahkan bertanya dulu ke lawyer supaya anda jangan salah langkah, cuma itu saja,” katanya.
Dia mengatakan, dirinya selalu berkomunikasi dengan Herman dan selama ini tak ada indikasi ancaman. “Karena saya komunikasi terus dengan Herman,” katanya.
Menurut dia kehadiran dirinya di RS Hermina Depok ini karena di media sosial ramai dan dikaitkan di masalah dia sebagai saksi. Sebab itulah, Bachtiar merasa berkewajiban untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya.
“Setelah saya tanya langsung masih seputar adanya senggolan mobil dan kemudian kejar-kejaran baru kemudian terjadi pengroyokan. Jadi sampai disitu belum ada hubungannya dengan beliau sebagai saksi ahli,” tegasnya.
Hermansyah Pakar Telematika ITB menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan di Tol Jagorawi KM 6 (antara TMII – Tol JORR) Jakarta Timur.
Kompol Teguh Nugroho Kasat Reskrim Polresta Depok menjelaskan, kejadian pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Ketika itu korban dan adiknya menggunakan 2 mobil dari arah Jakarta bermaksud pulang ke Depok, di mana korban menggunakan mobil Toyota Avanza nomor polisi B-1086-ZFT.
Ketika iringan pulang di Tol Jagorawi mobil yang dikendarai adiknya kejar-kejaran dan saling pepet dengan mobil sedan sehingga mobil adiknya kesenggol dan korban berinisiatif membantu adiknya dengan mengejar mobil sedan tersebut.
Namun, dari arah belakang ada mobil Honda Jazz yang merupakan teman dari pengendara mobil sedan memepet mobil korban. “Sekitar KM 6 Tol Jagorawi mobil korban disuruh menepi oleh pelaku kemudian korban oleh pelaku disuruh membuka pintu,” ungkapnya.
Setelah korban turun langsung diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar 5 orang, dan seorang di antaranya menggunakan senjata tajam setelah itu para pelakunya melarikan diri.
“Akibat kejadian tersebut korban terluka dibagian kepala, leher dan tangan, lalu korban bersandar dijok mobil dan sempat ditolong oleh petugas Jasa Marga kemudian korban dibawa ke RS Hermina Depok,” ujarnya.(ant/den)